Demo di DPR Hari Ini, 1.489 Personel Gabungan Siaga Mengamankan

Adinda Salsabila

Demo di DPR

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID – Sejumlah elemen masyarakat melakukan demo di DPR hari ini Kamis, 7 Maret 2024.

Salah satu elemen masyarakat yang menggelar demo di DPR hari ini, Gerakan Keadilan Rakyat (GKR).

Aksi unjuk rasa di depan gedung MPR/DPR RI digelar pada pukul 13.00 WIB dengan membawa tiga tuntutan.

Tiga tuntutan yang dibawa dalam aksi demo di depan gedung DPR, yaitu harga beras dan bahan pangan, mendesak hak angket DPR untuk investigasi kecurangan Pemilu 2024, dan audit forensik Sirekap dan audit anggaran Sirekap.

Baca Juga : Demo di DPR Hari Ini, 2.590 Personel Gabungan Dikerahkan hingga Rekayasa Lalu Lintas

Demo di DPR hari ini Kamis, 7 Maret 2024 membuat ribuan personel gabungan disiagakan untuk mengamankan aksi tersebut.

Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Anton Elfrino Trisanto menyampaikan bahwa sebanyak 1.489 personel gabungan dikerahkan.

Ribuan personel gabungan yang dikerahkan terdiri dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, dan Instansi terkait.

Baca Juga : Demo Buruh di Patung Kuda, Lalu Lintas Arah Istana Negara Dialihkan

“Kami melibatkan sejumlah 1.489 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan Instansi terkait,” kata Anton dalam keterangan tertulis.

Personel gabungan tersebut disampaikan Anton ditempatkan di sejumlah titik di sekitar Gedung DPR selama aksi unjuk rasa berlangsung.

“Sudah kami antisipasi dengan menyiapkan sejumlah personel untuk melakukan pengamanan dan mencegah massa aksi masuk ke dalam kawasan DPR/MPR RI,” ujarnya.

Anton pun memberikan imbauan kepada massa demo di DPR hari ini untuk melakukan aksi unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis, dan tidak merusak fasilitas umum.

Selain itu, massa aksi unjuk rasa diminta untuk menghormati dan menghargai pengguna jalan lain yang akan melintas di depan gedung DPR.

Sementara itu, untuk rekayasa lalu lintas maupun pengalihan arus di sekitar Gedung DPR bersifat situasional.

“Kita lihat nanti jumlah massanya, bila nanti di depan DPR/MPR RI massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas yang akan mengarah ke depan Gedung DPR/MPR RI akan kami alihkan, penyekatan di Pulau Dua,” tuturnya.

“Kendaraan dari Jalur dalam tol yang akan menuju pintu keluar tol di depan DPR/MPR RI kami tutup dan diluruskan ke arah Slipi,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Baca Juga