Beranda / Bisnis

PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) Oversubscribed hingga 31,74 kali

Terasjakarta.id - Minggu, 5 Februari 2023 | 19:54 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Kantor Bursa Efek Indonesia

Kantor Bursa Efek Indonesia

Penulis : Archi
Editor : Archi

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) mendapatkan respon positif dari pasar saham pada masa periode penawaran umum. Di mana perseroan mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed hingga 31,74 kali dari 510 juta saham yang ditawarkan.

Direktur Utama Hassana Boga Sejahtera Tbk NAYZ, Lutfiel Hakim mengatakan bahwa terjadinya oversubscribed adalah wujud kepercayaan investor terhadap prospek cerah perseroan yang bergerak di bidang makanan bayi ini.

"Tentu saja kami sangat bangga dengan antusiasme investor yang sangat luar biasa ini." ungkap Lutfiel.

Baca Juga : Harga Minyak Dunia Jatuh, Begini Kata Analis

Sementara itu sebagai penjamin emisi efek, Direktur Utama Surya Fajar (SF) Sekuritas Steffen Fang mengatakan bahwa investor melihat pertumbuhan dari bisnis NAYZ bisa mencetak angka yang fantastis.

SF Sekuritas melihat bahwa bisnis Perseroan berpotensi tumbuh kuat di masa depan karena profil demografis di Indonesia yang menguntungkan.

Steffen mengatakan jumlah penduduk dengan usia 0-4 tahun mencapai 22 juta menjadikannya target peluang bisnis untuk produk-produk Perseroan.

Selain itu, gaya hidup perkotaan dengan semakin banyaknya ibu yang bekerja seharusnya membantu posisi Perseroan di pasar karena meningkatnya permintaan makanan bayi.

Apalagi produk-produk Perseroan sangat menitikberatkan pada aspek organik yang merupakan pertimbangan sebagian besar orang tua dalam memberikan makanan sehat kepada bayinya," ujarnya

PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (Perseroan), perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan bayi akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham NAYZ.

Perseroan menawarkan sebanyak 510 juta saham atau sebanyak 20 persen dari total kepemilikan saham setelah penawaran umum.

Direktur Utama PT Hassana Boga Sejahtera Tbk, Lutfiel Hakim, mengatakan bahwa setelah hampir 7 tahun bersama dengan ibu Indonesia, sudah saatnya NAYZ menjangkau lebih banyak lagi pasar dan produk.

Baca Juga : Bitcoin Di Perkirakan Melemah, Begini Alasannya

“Dengan IPO, kami ingin manfaat produk ini betul-betul menjangkau konsumen di mana pun berada, didukung pengembangan inovasi produk yang lebih maksimal,” ungkapnya.

Lutfiel menjelaskan jika kelahiran bayi di Indonesia saat ini ada di angka 4,8 sd 5 juta per tahun, dan itu cukup menjadi dasar kenapa produk-produk terkait keperluan bayi banyak diminati.

“Kami punya positioning yang menarik sebagai Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang dimasak dari rumah (homemade), tapi juga memberikan added value berupa bahan organik dan terfortifikasi. Pada dasarnya produk ini Indonesia sekali. Baik sumber bahan baku maupun citarasanya,” terang Lutfiel.

Hal ini pun selaras dengan visi yang dimiliki oleh Perseroan, yaitu menjadikan PT Hassana Boga Sejahtera Tbk sebagai perusahaan Indonesia terbaik yang menginspirasi kehidupan manusia dengan produk makanan yang halal, sehat, dan bergizi seimbang.

Kunci kesuksesan menurut Lutfiel adalah bergerak sesuai value sendiri.

NAYZ telah menjadi value bagi banyak sekali ibu-ibu muda yang sibuk, tetapi ingin tetap berperan memberikan cinta kasih berupa makanan sehat kepada anak-anaknya.

Baca Juga : Harga Emas Dunia Diperkirakan Melemah ke Level US$ 1.888 per troy ounce

"Kami fasilitasi itu semua dengan mengkonsep produk yang value-nya sangat tinggi, yaitu cinta dan kebaikan hati seorang ibu, dalam bentuk MPASI yang dimasak tanpa repot dari rumah, dengan tangan ibu sendiri,” paparnya.

Dalam proses Penawaran Umum Perdana Saham ini, Perseroan telah memilih PT Surya Fajar Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

Masa penawaran umum telah dilaksanakan pada 31 Januari 2023 hingga 2 Februari 2023 dan saham dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini tanggal 6 Februari 2023 dengan harga penawaran Rp100,- per lembar saham.

Berdasarkan sistem E-IPO Perseroan mencatatkan telah mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sekitar 31,74 kali.

Baca Juga : Tinjau Pembangunan IKN, Menteri PUPR Basuki: Progres Fisik Keseluruhan Mencapai 14 Persen

Adanya kelebihan permintaan ini merupakan salah satu bentuk kepercayaan investor terhadap kondisi Perseroan serta keyakinan atas potensi pertumbuhan Perseroan di masa mendatang.

Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham sebesar Rp 4.214.750.000 akan digunakan untuk beberapa kepentingan, seperti untuk belanja modal berupa pelunasan pembelian tanah yang berlokasi di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pembelian tanah ini akan digunakan untuk pembangunan pabrik.

Sekitar Rp 30 miliar akan digunakan Perseroan untuk belanja modal berupa pembangunan pabrik, pembelian mesin, dan peralatan pabrik yang berlokasi di Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Kemudian sisanya akan digunakan Perseroan untuk modal kerja seperti pembelian bahan baku, marketing dan promosi, dan biaya operasional Perseroan.

Baca Juga : Promo JSM Alfamart 3-5 Februari Masih Berlaku Hari Ini, Cokelat dan Parfum Diskon Hingga Rp10 Ribu

Dengan akan dibangunnya pabrik baru menggunakan dana hasil Penawaran Umum, diharapkan Perseroan dapat menaikkan kapasitas produksinya secara signifikan.

Perseroan memproyeksikan pertumbuhan volume penjualan akan meningkat sebesar 45% per tahun selama periode 2022 – 2027 (45% CAGR).

Selain itu diharapkan harga penjualan produk juga akan mengalami kenaikan yang tentunya akan meningkatkan pendapatan Perseroan dengan target pertumbuhan 56% per tahun untuk periode 2022 – 2027 (56% CAGR).

Analyst SF Sekuritas melihat harga Rp 100 per saham cukup menarik dengan proyeksi pertumbuhan kinerja Perseroan di masa mendatang yang akan meningkatkan nilai Perusahaan.

Baca Juga : Inovasi Pelayanan Digitalisasi Jadi Strategi Bank DKI Puaskan Nasabah

Berdasarkan metode discounted free cash flow untuk periode 5 tahun, dan asumsi WACC sebesar 8,95 dan terminal value 5%, target PBV Perseroan adalah sebesar 2,8 kali berdasarkan proyeksi tahun 2023.

Nilainya lebih rendah dibandingkan nilai rata-rata perusahaan lain yang dijadikan sebagai pembanding (Hain, Danone, Nestle, China Feihe dan Indofood).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    SHARE
    Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link