Beranda / Bisnis

Bank DKI Meraih Laba Tertinggi sejak Berdiri, Ini Faktor Penyebabnya

Terasjakarta.id - Kamis, 9 Februari 2023 | 21:53 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Bank DKI meraih laba tertinggi sejak berdiri, meningkatan 29,11 Persen di tahun 2022. (terasjakarta.id/ist)

Bank DKI meraih laba tertinggi sejak berdiri, meningkatan 29,11 Persen di tahun 2022. (terasjakarta.id/ist)

Penulis : Mendiza
Editor : Mendiza

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Bank DKI memperlihatkan prestasi yang sangat baik pada akhir tahun 2022 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp939,11 miliar.

Capaian tersebut merupakan laba tertinggi sejak berdirinya Bank DKI dan meningkat 29,11 persen dibandingkan periode Desember 2021 sebesar Rp727,36 miliar.

Dukungan Peningkatan Total Aset 11,51 Persen

Hal ini disebabkan oleh dukungan peningkatan total aset sebesar 11,51 persen, menjadi Rp78,88 triliun pada Desember 2022 dari Rp70,74 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Baca Juga : Harga Emas Antam Bergerak Turun Pada Hari Ini di Rp 1.033.000 Pergram

Menurut Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy, hal ini merupakan bukti dari kinerja yang baik dan meningkatnya aset Bank DKI.

Penyaluran Kredit Tumbuh 23,53 Persen, Rasio Kredit Bermasalah Turun

Tahun 2022, Bank DKI juga mencatatkan penyaluran kredit yang tumbuh sebanyak 23,53 persen menjadi Rp48,37 triliun dari Rp39,16 triliun di tahun sebelumnya.

Baca Juga : Di Tengah Kondisi Ekonomi Makro, Unilever Indonesia (UNVR) Catatkan Pertumbuhan Penjualan 4,2% di Tahun 2022

Pertumbuhan ini didukung oleh kualitas aset yang baik, di mana rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) menjadi 1,75 persen pada Desember 2022, turun dari 2,98 persen pada Desember 2021.

Strategi Ekspansi dan Sinergi dengan Berbagai Pihak

Fidri menjelaskan bahwa peningkatan kinerja Bank DKI ini dicapai melalui strategi ekspansi yang kuat dan sinergi dengan berbagai pihak termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan perusahaan-perusahaan swasta lainnya.

Baca Juga : Hari Ini IHSG Ditutup Melemah 0,62% ke 6.940, Sektor Teknologi Jadi Biang Kerok

Dengan Transformasi 5.0 yang dilakukan secara menyeluruh, Bank DKI berupaya untuk mempercepat penyaluran kredit dan ekspansi bisnis secara berkelanjutan.

Tumbuhnya Segmen Kredit Mikro 54,22 Persen

Peningkatan penyaluran kredit Bank DKI juga didorong oleh tumbuhnya seluruh segmen kredit secara agresif, termasuk kredit mikro yang mengalami kenaikan 54,22 persen menjadi Rp2,56 triliun pada 2022 dari Rp1,66 triliun di 2021. Fidri menegaskan bahwa Bank DKI berkomitmen untuk mendorong pemulih

Laba Bersih Bank DKI Melonjak Melalui Peningkatan Pendapatan Bunga dan Transaksi Digital

Pada Desember 2022, segmen kredit ritel mengalami peningkatan sebesar 40,30 persen menjadi Rp1,29 triliun dari Rp922,44 miliar pada periode tahun sebelumnya. Sementara itu, segmen kredit konsumer tumbuh 13,61 persen menjadi Rp19,81 triliun dari Rp17,43 triliun di Desember 2021.

Baca Juga : Mirae Asset Optimistis Industri Reksa Dana Dapat Lebih Cepat Capai Target Rp 1.000 Triliun

Kredit skala besar seperti kredit sindikasi juga mengalami pertumbuhan yaitu sebesar 70,29 persen dari Rp3,71 triliun menjadi Rp6,31 triliun di Desember 2022.

Transaksi Digital dan Pendapatan Bunga dan Menjadi Kunci Pertumbuhan Laba Bank DKI

Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto, menyatakan peningkatan laba bersih Bank DKI bisa dicapai dengan kenaikan pendapatan bunga menjadi Rp4,53 triliun pada Desember 2022, mengalami kenaikan sebesar 16,64 persen (yoy) dari Rp3,88 triliun pada periode tahun sebelumnya.

Peningkatan Transaksi Digital Mendongkrak Fee-based Income

Selain itu, transaksi yang meningkat pada platform digital juga memainkan peran besar dalam mendongkrak pertumbuhan fee-based income sebesar 27,71 persen menjadi Rp576,01 miliar pada Desember 2022, dari Rp451,03 miliar pada Desember 2021.

Kendali Bunga Berpengaruh Positif Terhadap Pendapatan Bunga Bersih

Kendali yang baik terhadap beban bunga memengaruhi peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 8,92 persen menjadi Rp2,93 triliun pada Desember 2022, dari Rp2,69 triliun pada Desember 2021.

Hal ini menyebabkan rasio Return on Equity (ROE) pada Desember 2022 mencapai 10,10 persen, lebih tinggi dari sebelumnya 7,96 persen di Desember 2021.

Baca Juga : Trimegah Sekuritas Menilai Saham Goto Gojek Tokopedia (GOTO) Berpotensi Masuk Ke Indeks MSCI Indonesia

Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) terjaga pada 78,19 persen dan Net Interest Margin (NIM) berada pada level moderat sebesar 4,71 persen.

Manajemen Prudent Meningkatkan Loan to Deposit Ratio (LDR)

Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 12,82 persen menjadi Rp65,10 triliun pada Desember 2022 dari Rp57,71 triliun pada Desember 2021.

Kinerja yang prudent dari manajemen berhasil meningkatkan Loan to Deposit Ratio (LDR) naik signifikan menjadi 74,30 persen dari 67,86 persen di tahun sebelumnya, dengan NPL Gross di 1,75 persen dan NPL Net 0,27 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    SHARE
    Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link