Beranda / Bisnis
Profil Linda Yaccarino, CEO Baru Twitter Menggantikan Elon Musk
Terasjakarta.id - Sabtu, 13 Mei 2023 | 21:21 WIB

Profil Linda Yaccarino yang menjadi CEO baru Twitter menggantikan Elon Musk. (Foto: Instagram @lindayacc)
Penulis : Adinda Salsabila
Editor : Adinda Salsabila
JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Linda Yaccarino resmi menduduki jabatan sebagai CEO Twitter.
Kabar Linda Yaccarino yang menduduki kursi CEO Twitter ini disampaikan langsung oleh Elon Musk.
Melalui akun media sosial Twitter pribadinya, Elon Musk menyambut mantan kepala periklanan NBCUniversal.
Baca Juga : Elon Musk Tunjuk Linda Yaccarino Jadi CEO Baru Twitter
"Saya sangat senang menyambut Linda Yaccarino sebagai CEO Twitter yang baru!" cuit Elon Musk.
Salah satu orang terkaya di dunia itu mengatakan bahwa Lina Yaccarino fokus utamanya saat menjabat sebagai CEO Twitter pada operasi bisnis.
Sementara Elon Musk, akan berfokus pada desain produk dan teknologi baru.
Hadirnya Yaccarino sebagai CEO baru Twitter diharapkan dapat bekerja sama untuk mengubah Twitter menjadi X, aplikasi segalanya.
Baca Juga : Elon Musk Resign dari CEO Twitter, Saham Tesla Menguat 2,1 Persen
"Berharap untuk bekerja dengan Linda untuk mengubah platform ini menjadi X, aplikasi segalanya," kata Elon Musk.
Elon Musk dan Yaccarino sebelumnya telah berkolaborasi. Mereka tampil bersama di Miami Beach bulan lalu untuk sebuah acara pembicaraan Twitter 2.0: From Conversations to Partnerships.
Tempat kerja lama Yaccarino, NBCUniversal juga memperluas kemitraannya dengan Twitter untuk Olimpiade Paris 2024.
Baca Juga : Elon Musk akan Terapkan Artikel Berbayar di Twitter Mulai Tahun Depan
Sebagaimana hal tersebut sempat disinggung Yaccarino dalam sebuah cuitan untuk Musk beberapa waktu lalu.
Profil Linda Yaccarino
Linda Yaccarino bukanlah orang baru yang terjun ke dunia bisnis media.
Baca Juga : Centang Biru Gratisan Twitter Kembali Diaktifkan Menuai Banyak Protes, Elon Musk Santai Menanggapi
Sebab, berdasarkan laman Linkedln-nya, Linda Yaccarino menempuh pendidikannya di Pennsylvania University, Amerika Serikat pada tahun 1981-1985.
Melansir The Washington Post dan CNN, Linda Yaccarino mengawali karier di industri media sebagai pegawai magang di departemen perencanaan media NBCUniversal.
Yaccarino diketahui bekerja di perusahaan tersebut selama lebih dari 11 tahun.
Sebelumnya, di Turner Broadcasting Yaccarino merupakan wakil presiden eksekutif atau COO penjualan periklanan, pemasaran, dan akuisisi.
Baca Juga : Starship SpaceX Meledak saat Uji Terbang, Elon Musk Malah Senang
Menurut profil perusahaan NBCUniversal, Yaccarino mengawasi tim global yang beranggotakan 2 ribu orang.
Bahkan, timnya lebih banyak daripada staf yang masih tersisa setelah beberapa kali PHK di Twitter, yakni sebanyak 1.500 orang.
Diklaim, tim penjualan iklan NBCUniversal menghasilkan sekitar Rp1.484 triliun dalam penjualan iklan sejak dirinya bergabung pada tahun 2011.
Baca Juga : Luncurkan TruthGPT, Elon Musk Siap Saingi ChatGPT Besutan OpenAI
Selain itu, tim yang berada di bawah arahannya menjalin kemitraan dengan banyak perusahaan media, termasuk Twitter, Apple News, Buzzfeed, Snapchat, serta YouTube.
Lebih lanjut, pencapaian Yaccarino paling menonjol di NBCUniversal adalah menciptakan tim penjualan iklan terpadu dibanding memiliki 15 tim penjualan berbeda yang mendekati pengiklan yang sama.
Dalam sebuah wawancara dengan Salesforce yang menggambarkan konsolidasi, Yaccarino menyebut pihaknya sulit untuk diajak berbisnis.
Baca Juga : Twitter Resmi Menghapus Centang Biru di Semua Akun Terverifikasi
Sementara itu, Yaccarino sendiri bukanlah wanita satu-satunya yang menjalankan perusahaan Elon Musk.
Pasalnya, sebelumnya Musk sempat merekrut Gwynne Shotwell sebagai Presiden dan COO SpaceX, yang mana Musk menduduki kursi CEO.
Kemudian, adapula Robyn Denholm yang menjabat sebagai Chairman Tesla.
Kebijakan Kontroversial Elon Musk di Twitter
Elon Musk mengumumkan rencana penerapan artikel berbayar di Twitter pada Sabtu, 29 April 2023.
Baca Juga : Twitter Resmi Menghapus Centang Biru di Semua Akun Terverifikasi
Kebijakan penerapan artikel berbayar ini memungkinkan media penerbit untuk memasang tarif artikel per satu klik dalam unggahannya di Twitter.
Elon Musk mengatakan bahwa hal tersebut akan membuat pengguna yang tidak berlangganan bulanan membayar lebih tinggi ketika sesekali ingin membaca artikel.
Elon Musk juga menambahkan bahwa kebijakan ini harus sama-sama menguntungkan untuk kedua pihak, baik itu dari media dan juga masyarakat pengguna Twitter.
Baca Juga : Ikuti Jejak Twitter, Meta Resmi Terapkan Centang Biru Berbayar Mulai dari Rp180 Ribuan
Rencana ini rencananya mulai diterapkan pada tahun depan, namun dirinya tidak mengungkapkan terkait detail harga atau potongan yang dilakukan oleh Twitter.
Kebijakan ini muncul saat Elon Musk tengah berupaya meraup keuntungan ditengah kontroversi yang akhir-akhir ini sering ia lakukan.
Kebijakan Musk untuk menerapkan artikel per klik menimbulkan pertanyaan dari beberapa pihak bagaimana dirinya dapat membuat pembayaran mikro berhasil sedangkan yang lainnya gagal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
TERPOPULER
