Beranda / Bisnis
Terus Merugi! Toko Buku Gunung Agung Gulung Tikar, Bakal Tutup Seluruh Outletnya
Terasjakarta.id - Minggu, 21 Mei 2023 | 21:32 WIB

Toko Buku Gunung Agung bakal menutup seluruh outletnya karena terus merugi. (foto: ist)
Penulis : Cahyono
Editor : Cahyono
JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Toko Buku Gunung Agung gulung tikar dan bakal menutup seluruh outletnya karena terus mengalami kerugian.
Keputusan ini harus diambil karena Toko Gunung Agung tidak dapat bertahan dengan bertambahnya kerugian yang semakin besar setiap bulannya.
Adapun, Toko Buku Gunung Agung merupakan salah satu toko buku paling legendaris di Jakarta yang sudah ada sejak 1953.
Baca Juga : Toko Buku Gunung Agung Dikabarkan PHK Massal Karyawannya, Begini Kata Direksi
Toko Buku Gunung Agung didirikan oleh Tjio Wie Tay atau juga dikenal dengan Haji Masagung.
Menurut rilis dari manajamen Toko Gunung Agung, biaya operasional tidak sebanding dengan pencapaian penjualan usaha setiap tahunnya.
Toko Gunung Agung PHK Ratusan Karyawan
Toko Buku Gunung Agung dikabarkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawannya.
Baca Juga : General Motors PHK Ratusan Pekerja pada April 2023, Pangkas Biaya Operasional
Kabar PHK di Toko Buku Gunung Agung ini pertama dikabarkan oleh Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek Indonesia).
Aspek Indonesia diklaim sebagai induk organisasi dari Serikat Pekerja PT GA Tiga Belas (SP Gunung Agung).
Dilansir dari keterangan resmi, Direksi PT Gunung Agung Tiga Belas atau biasa dikenal Toko Buku Gunung Agung buka suara soal kabar PHK ratusan karyawan.
Baca Juga : Mark Zuckerberg PHK 10.000 Karyawan Meta di Bulan April
Pada rilis itu disebutkan 5 poin terkait PHK ratusan karyawan Toko Gunung Agung.
Yang pertama, penyebab PHK karyawan disebabkan, sejak pandemi Covid-19 pada tahun 2020, Toko Buku Gunung Agung telah menutup sejumlah outlet atau toko di beberapa kota seperti di Jakarta, Bekasi, Bogor, Surabaya, Semarang, Gresik, dan Magelang.
Penutupan sejumlah outlet tersebut dengan alasan efisiensi.
Bukan cuma karena alasan Covid-19, penutupan sejumlah outlet juga demi keberlangsungan usaha dan untuk menutupi kerugian akibat biaya operasional yang besar.
Baca Juga : Janji Tidak Ada PHK, Tenaga Honorer Resmi Dihapus November 2023
Kemudian yang kedua, penutupan outlet yang terjadi pada tahun 2020 bukan merupakan penutupan yang terakhir.
Pada akhir tahun 2023 ini rencananya akan kembali dilakukan penutupan outlet yang masih tersisa.
Lalu yang ketiga, dalam pelaksanaan penutupan outlet Gunung Agung, dilakukan secara bertahan dalam kurun waktu 2020 - 2023.
Baca Juga : Disney PHK 7 Ribu Karyawan dalam Upaya Pemotongan Biaya Operasional
Hal itu sesuai dengan pedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selanjutnya yang keempat, Toko Buku Gunung Agung membenarkan telah menerima surat dari Aspek Indonesia tertanggal 24 Maret 2023.
Pihal direksi Toko Buku Gunung Agung pun telah menanggapi seluruh surat dari Aspek Indonesia sesuai dengan kadaan yang sebenarnya.
Baca Juga : Tidak Lakukan PHK Sepanjang 2022, Revenue Cakap Tumbuh 10 Kali dalam Dua Tahun
Namun pihak direksi tidak mendapatkan tanggapan kembali dari Aspek Indonesia mau pun dari bekas pekerja yang terkena PHK.
Manajemen mengatakan, berdasarkan surat itu, disebutkan bahwa jumlah bekas pekerja Toko Buku Gunung Agung yang melakukan tuntutan melalui ASPEK Indonesia adalah 16 orang.
Belasan orang itu, kontrak kerjanya telah berakhir pada tahun 2022.
Karenanya, kata Direksi, informasi yang berkembang terkait Toko Buku Gunung Agung telah melakukan PHK 350 orang adalah tidak benar.
Baca Juga : Yahoo PHK 20 Persen Pegawainya hingga Akhir Tahun 2023, Pangkas Divisi Iklan Digital
Kemudian yang kelima, menindaklanjuti setiap surat yang diterima termasuk yang disampaikan oleh pihak ASPEK Indonesia, pemutusan kerja dilakukan sesuai dengan norma dasar yang berlaku tanpa menimbulkan sikap arogansi dari manajemen Toko Buku Gunung Agung.
Kendati demikian, Direksi menghormati setiap proses penyelesaian perselisihan hak ketenagakerjaan sesuai koridor hukum ketenagakerjaan yakni melalui proses bipartit dan tripartit.
Dengan demikian, tegas Direksi terkait pemberitaan yang beredar, Toko Buku Gunung Agung seolah-olah dianggap telah melakukan PHK massal sebanyak 350 orang secara sepihak tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan adalah tidak benar.
Sebelumnya, sejak beberapa hari terakhir, ramai kabar soal adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal pekerja PT GA Tiga Belas, perusahaan yang menaungi Toko Buku Gunung Agung.
Baca Juga : 3 Perusahaan Raksasa Global yang Lakukan PHK Karyawan di Januari 2023, Ada Spotify
Sebelumnya, Presiden Aspek Indonesia, Mirah Sumirat mengatakan, pihaknya telah mendapatkan laporan pengaduan dan permohonan advokasi terhadap kasus PHK massal secara sepihak di Toko Buku Gunung Agung.
Dia menyampaikan, diperkirakan sebanyak 220 pekerja Gunung Agung telah di-PHK secara sepihak sejak tahun 2020 sampai dengan 2022.
Kata dia, PHK sepihak dan massal diketahui akan masih berlanjut di tahun 2023 ini, dan diperkirakan jumlahnya mencapai 350 pekerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
TERPOPULER
