Beranda / Jakarta Raya

75 Persen Pendatang di Jakarta Lulusan SMA ke Bawah yang Tak Punya Keterampilan, Jadi Beban DKI

Terasjakarta.id - Selasa, 14 Februari 2023 | 18:14 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Ilustrasi pendatang di Jakarta. (ist)

Ilustrasi pendatang di Jakarta. (ist)

Penulis : Cahyono
Editor : Cahyono

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta Budi Awaluddin menyebut, 75 persen pendatang di Jakarta lulusan SMA ke bawah.

Bahkan kata Budi Awaluddin, 50 persen pendatang di Jakarta tidak memiliki keterampilan.

"Beberapa tahun kebelakang yang datang ke Jakarta itu hampir 75 persen lulusan SMA sederajat ke bawah dan 50 persen tidak punya keterampilan," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa 14 Februari 2023.

Baca Juga : Macet Jakarta Dapat Sebabkan Serangan jantung dan Kematian Dini, Haruskah WFH Lagi?

Dijelaskannya, untuk peningkatan keterampilan bagi pendatang bukan kewenangan dari Dinas Dukcapil DKI Jakarta.

Ia juga sudah berkoordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait untuk peningkatan keterampilan bagi pendatang.

Budi Awaluddin membeberkan, jumlah pendatang di Ibu Kota mengalami peningkatan beberapa tahun terakhir. 
Dijelaskannya pada tahun 2020, ada 113.814 pendatang ke Jakarta.

Sedangkan pada tahun 2021 ada 139.740 pendatang dan pada 2022 ada 151.752 pendatang.

Baca Juga : Ingat! Aturan ERP Bukan Ditarik, Tapi Komunikasi dengan DPRD DKI Jakarta

Pendatang MBR Jadi Beban APBD DKI

Kesempatan sebelumnya, Pj Gubernur Provinsi DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan warga pendatang berpenghasilan rendah di Jakarta makin meningkat.

Heru Budi memaparkan berdasarkan data Februari 2023 mayoritas penduduk yang pindah ke Jakarta merupakan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Untuk itu Heru Budi meminta jajarannya untuk meningkatkan pengawasan terhadap warga pendatang.

Baca Juga : 3 Rekomendasi Fine Dining di Jakarta, Cocok untuk Rayakan Hari Valentine Bersama Pasangan

"Mohon maaf sekali lagi, masyarakat berpenghasilan rendah semakin meningkat," ujar Heru kepada wartawan, Senin 6 Februari 2023.

Kemudian, Heru memberikan contoh di wilayah Jakarta Selatan, Heru Budi menemukan setidaknya ada 14 pasien yang sedang ditangani di dalam satu kamar saat ia berkunjung ke Rumah Sakit di Pasar Minggu.

Dijelaskannya, 9 pasien diantaranya merupakan warga luar DKI Jakarta.

Baca Juga : Dishub DKI Bakal Tutup 27 Titik U-Turn Mulai Juni 2023, Paling Banyak di Jaksel

"Artinya apa? akan menjadi beban Pemda DKI Jakarta," ujar dia.

Meski demikian ia tak melarang masyarakat pendatang berpenghasilan rendah berobat ke Rumah sakit meski APBD DKI Jakarta akan terbebani.

Untuk itu bagi pendatang yang berpenghasilan rendah bakal menjadi beban Pemprov DKI.

"Kalau masyarakat berpenghasilan rendah terus berada di Jakarta terbebani oleh Pemda DKI Jakarta. Nanti juga merembetnya adalah ke jajaran TNI dan Polda," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link