Beranda / Jakarta Raya

Jakarta Islamic Centre Belum Juga Diperbaiki Pasca Kebakaran, Padahal Bentar Lagi Ramadhan

Terasjakarta.id - Jumat, 17 Februari 2023 | 13:29 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Kubah Masjid Raya Jakarta Islamic Centre terbakar pada Oktober 2022 lalu. (terasjakarta/ist)

Kubah Masjid Raya Jakarta Islamic Centre terbakar pada Oktober 2022 lalu. (terasjakarta/ist)

Penulis : Cahyono
Editor : Cahyono

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Masjid Raya Jakarta Islamic Centre (JIC) di Jakarta Utara belum juga diperbaiki pasca kebaran pada Oktober 2022 lalu.

Biasanya, setiap bulan Ramdhan, Masjid Raya Jakarta Islamic Centre menggelar berbagai kegiatan keagamaan seperti pameran dan sejumlah kegiatan Ramadhan lainnya.

Tak ayal Masjid Jakarta Islamic Centre selalu ramai dikunjungi umat Islam di Jakarta dan sejumlah daerah lain saat bulan puasa.

Baca Juga : MRT Jakarta Ditetapkan Jadi Obyek Vital Transportasi Bidang Perkeretaapian

Namun, menjelang bulan Ramadhan 2023 yang jatuh pada akhir bulan Maret, majid Jakarta Islamic Centre disebut belum ada perbaikan pasca kebakaran.

Saat dikonfirmasi, Kepala Sub Divisi Informasi Komunikasi JIC, Paimun Abdul Karim mengatkan saat belum ada perbaikan bagian atap atau kubah masjid yang terbakar.

"Belum apa-apa," katanya kepada terasjakarta.id.

Namun Paimun tak menjelaskan terkait kapan renovasi Masjid Raya Jakarta Islamic Centre akan dimulai.

Seperti diketahui, kubah Masjid Raya Jakarta Islamic Centre terbakar pada 9 Oktober 2022 lalu.

Baca Juga : Tetangga Parkir Sembarangan, Laporkan melalui CRM agar Ditindak Dishub DKI

Akibat kebakaran tersebut, bagian kubah masjid JIC ambruk.

Berdasarkan data yang dihimpun, kebakaran Masjid Raya Jakarta Islamic Centre diakibatkan dari percikan api las pekerja bangunan yang mengenai eternis plafon.

Baca Juga : Tumpukan Sampah yang Menggunung di Jalan Inspeksi Sudah Diangkut Sudin LH Jakbar

Sejarah Masjid Raya Jakarta Islamic Centre

Sejarah Masjid Jakarta Islamic Centre (JIC) dibangun di atas lahan bekas lokalisasi Kramat Tunggak di Koja, Jakarta Utara.

Lokalisasi Kramat Tunggak disebut sebagai lokalisasi yang terbesar se-Asia Tenggara.

Sejalan dengan berkembangnya lokalisasi Kramat Tunggak, angka kriminalitas seperti perdagangan manusia, peredaran narkoba hingga kasus pembunuhan sangat tinggi saat itu.

Baca Juga : 7 Rekomendasi Tempat Wisata di Jakarta Utara, dari Hutan Mangrove sampai Rumah Si Pitung

Pada tahun 1998, Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mendapat desakan dari para pemuka agama agar lokalisasi Kramat Tunggak dibubarkan.

Kemudian pada tahun 1999, lokalisasi Kramat Tunggak digusur dan dipagari dinding setinggi 2 meter agar tak kembali ditempati.

Setelah berdiskusi dengan para ulama, akhirnya Sutiyoso memutuskan lahan di Kramat Tunggak bakal dibangun Islamic Centre.

Baca Juga : Turap Roboh di Jalan Telugong Selatan Diperbaiki Satgas SDA Penjaringan

Kemudian, pada tahun 2001, pembangunan Masjid Raya Jakarta Islamic Centre resmi dimulai dengan anggaran sekitar Rp700 miliar.

Setahun kemudian, pada 2002, Masjid Raya Jakarta Islamic Centre dipakai untuk salat Jumat berjemaah pertama kalinya.

Dan pada tahun 2003, tepatnya pada tanggal 4 Maret, Jakarta Islamic Centre diresmikan oleh Sutiyoso.

Baca Juga : Daftar Tarif Pajak Hiburan di DKI Jakarta, Panti Pijat Harus Bayar 35 Persen

Total Jakarta Islamic Centre memiliki 5 gedung dengan fungsi peribadahan atau spiritual, fungsi pendidikan dan latihan, fungsi sosial budaya, fungsi informasi dan fungsi bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link