Beranda / Jakarta Raya
Daftar Wilayah Rawan Longsor di Jakarta, BPBD DKI: Berpotensi Terjadi Saat Curah Hujan Tinggi
Terasjakarta.id - Kamis, 2 Maret 2023 | 14:18 WIB

Sebuah rumah ambles akibat tanah longsor di Pasar Rebo, Jakarta Timur. (terasjakarta.id/ist)
Penulis : Mendiza
Editor : Mendiza
JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut selain banjir bencana tanah longsor juga mengancam wilayah Jakarta.
Hal tersebut diumumkan BPBD DKI Jakarta yang mengumumkan wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami tanah longsor, Kamis (2/3/2023).
Baca Juga : Pemprov DKI Berupaya Surutkan Banjir dalam 6 Jam Seperti Era Anies
Berdasarkan unggahan BPBD DKI berikut wilayah di Jakarta yang berpotensi mengalami tanah longsor.
Jakarta Selatan
- Cilandak
- Jagakarsa
- Kebayoran Baru
- Kebayoran Lama
- Mampang Prapatan
- Pancoran
- Pasar Minggu
- Pesanggrahan
- Jakarta Timur
Jakarta Timur
- Kramatjati
- Pasar Rebo
Adapun masih dalam keternagannya, BPBD DKI menyatakan bahwa wilayah yang berpotensi tanah longsor berada di are menengah sehingga rawan dengan gerakan tanah jika diguyur hujan di atas normal.
Baca Juga : Viral! Jenazah Dikubur saat Banjir di Daha Selatan, Netizen: Kenapa Dipaksakan?
Sejumah wilayah di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur tersebut yang berpotensi terjadi longsor itu tergolong zona menengah.
Utamanya pergerakan tanah banyak terjadi di daerah perbatasan dengan lembang sungai, jurang (gawir), tebing jalan, atau lereng.
"Karenanya imbauan kepada lurah, camat, dan masyarakat untuk tetap waspada dan mengantisipasi potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal yang mengakibatkan longsor," pesan BPBD DKI Jakarta melalui akun Instagram resminya.
Cuaca Ekstrem Hingga Pekan Depan
Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat atau cuaca ekstrem selama sepekan ke depan.
Baca Juga : 104 RT di Jakarta Terendam Banjir, Kampung Melayu Ketinggian Air Mencapai 1,75 Meter
Cuaca ekstrem tersebut dipredikis akan terjadi di sebagian besar provinsi di Indonesia.
Kepala BMKG, Dwikorita mengimbau untuk seluruh masyarakat Indonesia lebih waspada hingga seminggu ke depan terkait adanya potensi cuaca ekstrem.
“Hampir semua provinsi tampaknya harus lebih waspada sampai seminggu ke depan,” kata Dwikorita Karnawati dalam keterangannya, Senin (27/2/2023).
Baca Juga : Heru Budi Tak Targetkan Waktu Banjir Jakarta Bisa Surut, yang Penting Air Mengalir
Dwikorita mengatakan BMKG telah mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem pada Rabu (22/2/2023) lalu.
Menurutnya, cuaca ekstrem ini diakibatkan adanya fenomena atau kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia yang saat ini tengah menunjukkan dinamika atmosfer dan berdampak pada peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah.
Baca Juga : Update Banjir Jakarta Hari Ini: 48 RT dan 1 Ruas Jalan Terendam, Ketinggian Air Capai 1,3 Meter
Kondisi itu disebabkan adanya aktivitas monsoon Asia, angin yang bertiup dari arah Asia yang masih menguap dan adanya indikasi aktifnya seruakan udara dingin dari Asia.
Selain itu, adanya pusat tekanan rendah di Australia bagian utara dan pola sirkulasi angin yang terbentuk di sekitar wilayah Indonesia yang membentuk daerah pertemuan serta perlambatan kecepatan angin.
Baca Juga : 24 RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan Deras
“Hal tersebut yang memicu terjadinya peningkatan intensitas curah hujan di seluruh wilayah Indonesia,” kata Dwikorita.
“Terlebih ada seruakan udara dingin dan adanya sirkulasi siklonik tersebut,” lanjutnya.
Dwikorita memprediksi sekiranya dalam seminggu ke depan masih perlu diwaspadai kondisi cuaca dengan curah hujan sedang hingga lebat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
TERKINI
TERPOPULER
