Beranda / Jakarta Raya

Peringatan BMKG : Gempa Bumi Kuat Berpotensi Guncang Zona Dekat Jakarta

Terasjakarta.id - Kamis, 2 Maret 2023 | 22:27 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Gempa bumi kuat berpotensi terjadi di zona dekat Jakarta yang dipicu akibat aktivitas multi-segmen zona sesar aktif di sekitarnya. (terasjakarta,id/ist)

Gempa bumi kuat berpotensi terjadi di zona dekat Jakarta yang dipicu akibat aktivitas multi-segmen zona sesar aktif di sekitarnya. (terasjakarta,id/ist)

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan bahwa sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Jakarta, berpotensi terkena gempa akibat aktivitas multi-segmen zona sesar aktif di sekitarnya.

Salah satu zona yang berpotensi menghasilkan gempa adalah zona Sesar Cimandiri, yang terletak di Jawa Barat dan berdekatan dengan Jakarta.

Zona sesar ini terdiri dari beberapa segmen, yaitu Segmen Cimandiri yang menyebar dari Palabuhan Ratu dan Sukabumi, serta Nyalindung-Cibeber dan Rajamandala yang berarah Timur Laut - Barat Daya dan menerus ke Teluk Palabuhan Ratu.

Baca Juga : Peramal Gempa Turki Prediksi Tiga Wilayah RI Dilanda Gempa Dasyat Berkekuatan Magnitudo 8 di Awal Maret

"Selain itu, zona sesar utama Cimandiri ini sangat berdekatan dengan jalur Sesar Citarik dan Sesar Cipamingkis yang merupakan jalur sesar aktif," ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam acara Seminar Nasional dengan topik 'Mitigasi Bencana Secara Cepat sebagai Upaya Antisipasi Dini Untuk Memahami Potensi Bahaya Gempa Bumi dan Resikonya' secara daring di Sekolah Partai PDIP Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (2/3/2023),

Dwikorita mengatakan, "Gempa kuat dapat terjadi saling picu di zona tektonik yang aktif dan kompleks semacam ini."

Baca Juga : Profil Frank Hoogerbeets, Peneliti yang Prediksi Gempa Turki 3 Hari Sebelum Kejadian

Selain Sesar Cimandiri, ada zona sesar lain seperti zona Sesar Palu Koro di Sulawesi yang juga berpotensi menghasilkan gempa. Zona ini memiliki Segmen Palu, Saluki, Moa, dan Kuleana yang berarah Selatan - Utara dan menerus ke Teluk Palu.

Zona segmen sesar utama Palu- Kuleana ini berdekatan dengan Segmen Sesar Palolo A dan Palolo B yang merupakan segmen sesar aktif.

Baca Juga : Mengerikan! BMKG Sebut Gempa Turki Berpotensi Terjadi di Indonesia

Aktivitas multi-segmen juga terjadi di zona Sesar Semangko, khususnya Kota Bandar Lampung dan Kotaagung dekat Segmen Kumering Utara, Kumering Selatan, Semangko Barat, dan Semangko Timur berarah Baratlaut - Tenggara dan menerus ke Teluk Semangko. Zona sesar utama Semangko ini dekat dengan jalur Sesar Semangko Graben dan Sesar Ujung Kulon yang merupakan sesar aktif.

Baca Juga : 5 Tanda Bakal Terjadi Gempa Bumi, Salah Satunya Perhatikan Tingkah Laku Hewan

Daerah Banda Aceh pun tidak luput dari ancaman gempa dari sesar aktif ini. Pasalnya, di sana ada Segmen Aceh dan Seulimeum yang berdekatan dengan jalur Sesar Pidie Jaya, Batee, Tripa, dan Peusangan yang merupakan jalur sesar aktif.

Dwikorita mengatakan, peristiwa serupa gempa di Turki berpotensi terjadi di Indonesia. Dwikorita berharap peristiwa di Turki bisa memberikan peringatan untuk Indonesia agar mewaspadai potensi gempa multi-segmen yang sangat mungkin terjadi.

Baca Juga : Bantu Pencarian Korban Gempa Turki, Erdogan Ucapkan Terimakasih pada INASAR

Dwikorita menegaskan bahwa BMKG mendorong penguatan kajian getaran tanah (Ground Motion) sebagai cara memperkuat peringatan dini.

Gempa Turki berpotensi terjadi di Indonesia

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa Turki yang menewaskan puluhan ribu jiwa berpotensi juga terjadi di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengingatkan bahwa potensi gempa Turki bisa saja terjadi mengingat Indonesia juga merupakan wilayah rawan gempa yang dipicu sesar aktif.

Baca Juga : Sepatu Beda Warna Menlu Retno Marsudi Saat Dampingi Jokowi Lepas Bantuan Gempa Turki Jadi Sorotan

Gempa Turki menurutnya menjadi pengingat banyak negara bahwa sesar aktif dengan pergerakan geser mendatar yang terjadi di darat dapat menyebabkan pemicu gempa katastrofik dan kompleks.

"Dengan kekuatan 7,8 Magnitudo Momen (Mw), Gempa Turki dapat memecahkan seluruh segmen sesar Anatolia Timur (6 segmen: Turkoglu, Golbasi, Yarpuzlu, Lakehazar, dan Gorzali) sepanjang 300 km," ungkap Dwikorita dalam Focus Group Discussion (FGD) di Jakarta, dikutip dari Rilis BMKG Sabtu (25/2/2023) lalu.

Baca Juga : Dua Retakan Gempa Turki Membelah Bumi, Panjangnya hingga 300 Kilometer

"Fenomena ini memberikan warning bagi kita yang ada di Indonesia, untuk mewaspadai adanya potensi gempa multi-segmen yang sangat mungkin terjadi.

Fenomena serupa pernah terjadi di Pulau Lombok tahun 2018 yang diguncang 5 (lima) gempa kuat dalam waktu tiga minggu dengan magnitudo Mw 6,4, Mw 7,0, Mw 5,9, Mw 6,2, dan Mw 6,9," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link