Beranda / Jakarta Raya
Pengamat Sebut Jalur Sepeda di Jakarta Mengganggu, Bagaimana Solusi Kurangi Kemacetan?
Terasjakarta.id - Jumat, 7 Juli 2023 | 00:30 WIB

Agus Pambagio sebut jalur sepeda di Jakarta mengganggu dan tidak mengurangi kemacetan. Bagaimana solusi kemacetan Jakarta menurut Agus? (ist)
Penulis : Annisa Amalia Zahro
Editor : Annisa Amalia Zahro
JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Pengamat sebut jalur sepeda di Jakarta mengganggu dan tidak mengurangi tingkat kemacetan.
Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengungkapkan bahwa masyarakat Jakarta tidak menggunakan sepeda sebagai moda transportasi sehari-hari.
Menurutnya, Jalur sepeda di Indonesia lebih banyak digunakan untuk olahraga, rekreasi, serta bergaya karena menggunakan sepeda mahal.
Baca Juga : Keren! Parkir Liar Berubah Jadi Taman Asri di Kawasan Jaksel
Hal ini diungkapkannya pada acara Focus Group Discussion (FGD) Penanganan Kemacetan Jakarta pada Kamis, 6 Juli 2023.
"Orang Indonesia pakai jalur sepeda bukan untuk transportasi, tapi untuk olahraga, untuk rekreasi dan untuk bergaya karena pakai sepeda mahal. Itu saja. Sehingga jalan itu memang mengganggu jadinya,” kata Agus
Menurut Agus, langkah yang dapat diambil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengatasi kemacetan adalah dengan lebih fokus memaksimalkan moda transportasi umum yang ada.
Selain itu, ia juga mengkritik tata ruang yang tidak teratur di Jakarta karena sejak awal, menurutnya, wilayah Jakarta telah terbagi menjadi segmentasi tertentu.
Baca Juga : Warga Taman Sari Jakbar Ikut Pelatihan dan Simulasi Kebakaran, Biar Sigap!
Agus membandingkan kasus ini dengan masa penjajahan Belanda.
Dulu, kata Agus, Belanda sudah membuat perumahan di Jakarta Selatan, sedangkan industri di lokasi tertentu.
Namun, ia mengatakan bahwa saat ini semua segmen tersebut telah tercampur pada tiap wilayah.
Baca Juga : Pemkot Jakbar Gelar Program Jumat Beli Lokal, Yuk Ramaikan!
Hal ini pun berpengaruh pada moda transportasi yang tidak memiliki keteraturan dan kejelasan pada jalurnya.
“Dulu (zaman) Belanda sudah buat perumahan ada di Jakarta Selatan dan industri ada di lokasi tertentu. Sekarang itu dicampur dan ketika dicampur moda transportasi yang pusing,” jelas Agus.
Selain itu, banyaknya moda transportasi di Jakarta justru membuatnya tumpang tindih dan tidak berkesinambungan.
Maka dari itu, ia menilai bahwa gubernur perlu memberikan solusi berani yang mengubah skema transportasi menjadi lebih efisien.
Baca Juga : Viral! Petugas PPSU di Jakarta Utara Dipaksa Berutang ke Pinjol oleh Atasan
Solusi tersebut pun harus ditunjang dengan dibuatnya regulasi yang mengatur transportasi umum di Jakarta.
Dinas Perhubungan DKI Gelar FGD Penanganan Kemacetan Jakarta
Dinas Perhubungan DKI Jakarta kembali menggelar Focus Group Discussion (FGD) Penanganan Kemacetan di Provinsi DKI Jakarta.
Baca Juga : Angka Perceraian Meningkat, Ribuan Wanita di Jakarta Barat Terancam Jadi Janda
Acara diskusi ini digelar di Ballroom Sumba Hotel Borobudur Jakarta, Jakarta Pusat pada Kamis, 6 Juli 2023.
FGD Penanganan Kemacetan Jakarta dibuka oleh Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Dalam pidato pembukaannya, Heru mengungkapkan bahwa upaya penanganan kemacetan merupakan tuntutan masyarakat yang harus didiskusikan bersama.
Baca Juga : Heru Budi Pengin Renovasi JIS Rampung Sebelum Oktober, Apa Saja Sich yang Dipermak?
Maka dari itu, dengan digelarnya FGD ini, Heru berharap mendapatkan masukan, saran, ide, dan inovasi untuk mengatasi kemacetan.
Ia juga menceritakan bagaimana kondisi Jakarta di pagi hari pada diskusi bersama dengan Kapolda dan Dirlantas.
Heru mengatakan, kondisi Jakarta di pagi hari seperti air bah karena masyarakat dari Bekasi, Tangerang, serta Depok berbondong-bondong menuju Jakarta.
Baca Juga : Daftar Event di Jakarta Bulan Juli 2023, Ada Pameran Ghostival Hantu Gemas yang Penuh Warna
Maka dari itu, muncullah ide untuk membagi jam masuk kantor, yaitu pada pukul 10.00 WIB dan 10.00 WIB.
"Saat saya diskusi dengan Pak Kapolda, Pak Dirlantas, pagi hari itu seperti air bah, dari Bekasi, Tangerang, Depok pada jam yang sama menuju Jakarta. Bagaimana solusinya, antara lain diusulkan untuk dibagi jam kerjanya, ada yang masuk jam 08.00, ada yang masuk jam 10.00. Untuk itu, dalam kesempatan ini, Bapak/Ibu mari memberikan masukan," ujar Pj. Gubernur Heru.
Baca Juga : Ragam Produk UMKM di PRJ Jakarta Fair 2023, Jual Kain Hasil Lokal Baduy
Heru mengatakan, masukan dari asosiasi atau pemilik gedung pengelola serta kementerian dapat menjadi bahan pertimbangan untuk mengatasi kemacetan di Jakarta.
Adapun hasil dari FGD ini akan dibahas bersama dengan Dewan Transportasi DKI Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
TERKAIT
TERKINI
TERPOPULER
