JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Kartu Jakarta Pintar atau KJP 7 pelajar di Johar Baru, Jakarta Pusat yang terlibat tawuran dicabut.

Camat Johar Baru Nurhelmi merinci, KJP 2 pelajar yang terlibat tawuran di wilayahnya sudah dicabut.

Sementara KJP 5 pelajar lainnya dalam proses pencabutan.

Baca Juga : Selain Tawuran, Berikut 23 Larangan bagi Penerima KJP Plus yang Wajib Ditaati!

"Yang sudah pasti ada dua yang dicabut, kemudian lebih dari lima pelajar juga tengah di proses pencopotan KJP mereka karena terlibat tawuran," ucap Nurhelmi pada Selasa, 1 Agustus 2023.

Nurhelmi mengatakan pelajar di Johar Baru yang terlibat tawuran mulai dari tingkatan SMP, SMK/SMA.

Sejauh ini lanjut Nurhelmi, lebih dari 5 pelajar yang terlibat tawuran telah dikirimkan berkasnya.

Hingga kini, masih menunggu data tambahan dari pihak kepolisian mengenai jumlah pelajar yang terlibat tawuran.

Baca Juga : KJP 2 Siswa Dicabut akibat Tawuran, Disdik DKI Jakarta Perketat Pengawasan Bersama Sekolah

"Data itu nanti langsung kita kirim untuk diproses," terang dia.

Nurhelmi mengatakan bahwa pihaknya bersama Polri dan TNI telah memberikan arahan ke pihak RT/RW untuk turut mengamankan wilayahnya dari aksi tawuran.

"Ada 4 orang kumpul langsung diamankan. Kalau dari kami jika ada pelajar terlibat langsung kita proses untuk dicabut KJP-nya," tutupnya.

Baca Juga : Bukan Basa-Basi! Pemprov DKI Tegas Berikan Sanksi Bagi Pelajar yang Tawuran, Sudah 2 KJP Siswa yang Dicabut

Kesempatan sebelumnya, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono cabut KJP 2 pelajar yang ikut tawuran.

"Kemarin yang tawuran ada 2, KJP-nya sudah dicabut," kata Heru kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta pada Kamis, 27 Juli 2023.

Heru meminta kepala sekolah dan guru untuk mengawasi anak didiknya agar tak terlibat aksi tawuran.

Baca Juga : DPRD DKI Protes Dana KJP Rp197 Miliar Belum Dicairkan, Heru Budi Bilang Begini

"Jangan tawuran belajar dengan benar," tegas Heru Budi.

Heru Budi juga meminta para peserta didik belajar dengan giat agar masa depannya cerah.

"Jakarta harus ya anak-anaknya harus lebih pinter lah. Saya minta pengawasan orang tua, tokoh masyarakat, tetangga untuk selalu mengingatkan, termasuk media," pungkasnya.