Beranda / Lifestyle

Bahaya Abu Vulkanik bagi Kesehatan, Sebabkan Iritasi Mata

Terasjakarta.id - Senin, 13 Maret 2023 | 21:00 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Bahaya abu vulkanik bagi kesehatan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan pada pernapasan hingga iritasi mata. (terasjakarta.id/BNPB)

Bahaya abu vulkanik bagi kesehatan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan pada pernapasan hingga iritasi mata. (terasjakarta.id/BNPB)

Penulis : Adinda Salsabila
Editor : Adinda Salsabila

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID – Gunung Merapi yang erupsi sejak Sabtu (11/3/2023) menyebabkan wilayah di sekitar mengalami hujan abu vulkanik.

Abu vulkanik merupakan material vulkanik yang terdiri dari pecahan batuan, mineral, dan gelas vulkanik yang terbentuk selama erupsi gunung api dengan diameter kurang dari 2.

Abu vulkanik terbentuk ketika gas terlarut dalam magma mengembang dan lepas secara tuba-tiba ke atmosfer.

Baca Juga : Jenis dan Manfaat Olahraga Pagi yang Mudah Dilakukan sebelum Beraktivitas

Kekuatan gas menghancurkan magma dan mendorongnya ke atmosfer dan membeku menjadi fragmen batuan vulkanik dan gelas vulkanik.

Abu juga dihasilkan ketika magma bersentuhan dengan air selama letusan freatomagmatik, menyebabkan ledakan secara eksplosif menjadi uap yang menyebabkan pecahnya magma.

Abu Vulkanik memiliki kandungan lapisan asam yang berbahaya bagi kesehatan hingga menyebabkan gagguan pernapasan, batuk, hingga iritasi.

Bahaya dan Efek Abu Vulkanik bagi Kesehatan

Baca Juga : 5 Manfaat Makan Buah di Pagi Hari, Baik untuk Kesehatan Tubuh

Bagi masyarakat di daerah yang terkena hujan abu vulkanik memiliki risiko terkena dampak buruk bagi kesehatan.

Mengutip dari Halodoc dan International Volcanic Health Hazard Network (IVHHN) berikut bahaya dan efek buruk yang disebabkan abu vulkanik.

1. Efek Pernapasan

Baca Juga : Tips dan Strategi untuk Menjalani Ramadhan dengan Baik dan Berkah

Partikel dari abu vulkanin yang sangat halus bisa terhirup dalam-dalam ke paru-paru. Akibat paparan yang tinggi, maka dapat menyebabkan seseorang merasakan ketidaknyamanan dada dengan peningkatakan batuk dan iritasi.

Abu vulkanik yang terhirup hingga merasakan ketidaknyamanan dapat memiliki gejala pendek yang meliputi beberapa hal sebagai berikut.

- Iritasi hidung dan pilek

- Iritasi tenggorokan dan sakit tenggorokan yang disertai batuk kering

- Orang dengan keluhan dada yang sudah ada sebelumnya dapat mengembangkan gejala bronkitis para yang bertahan beberapa hari setelah terpapar abu

- Iritasi saluran napas bagi penderita asma atau bronkitis

- Bernapas menjadi tidak nyaman

Sementara itu, paparan abu vulkanik juga dapat membuat gejala jangka panjang yang menyebabkan penyakit paru-paru serius.

Baca Juga : Peringati Hari Glaukoma Sedunia, Kenali Gejalanya

2. Iritasi Mata

Iritasi mata merupakan efek yang umum terjadi akibat potongan pasir dapat menyebabkan goresan yang menyakitkan di depan mata (abrasi kornea) dan konjungtivitis.

Pemakai lensa kontak harus menyadari masalah ini dan meninggalkan lensa mereka untuk mencegah terjadinya abrasi kornea.

Baca Juga : Jangan Disepelekan, Efek Begadang bagi Kesehatan

Gejala umum yang dapat diketahui oleh seseorang akibat abu vulkanik, diantaranya:

- Mata terasa ada partikel asing di dalamnya

- Mata menjadi sakit, gatal atau merah

- Kotora lengket atau sobek

- abrasi atau goresan.

3. Iritasi Kulit

Meski tidak sering terjadi, abu vulkanik djuga dapat menyebabkan iritasi kulit bagi sebagian orang, terutama jika abu vulkanik bersifat asam dengan gejala yang meliputi, iritasi dan kemerahan pada kulit dan infeksi sekunder akibat garukan.

Baca Juga : Manfaat Minum Air Putih di Pagi Hari setelah Bangun Tidur, Yuk Biasakan!

4. Silikosis, Fatal bagi Paru-paru

Sebuah studi menemukan bahwa ada risiko jangka panjang silikosis akibat paparan kronis abu vulkanik.

Silikosis merupakan kondisi berlebihnya silika di dalam tubuh akibat terlalu banyak menghirup debut silika dalam jangka waktu yang lama.

Gunung Berapi akan mengeluarkan gas seperti sulfurdioksida (S02), hidrogen sulfida (H2S), karbonmonoksida (CO), nitrogen (NO2), dan karbondioksida (CO2).

Baca Juga : Tips Menyiapkan Diri Agar Beribadah dengan Khusyuk sebagai Persiapan Awal Ramadhan

Zat-zat itulah yang membahayakan kesehatan manusia apabila terpapar dalam jumlah yang berlebihhan.

Menurut ahli di NIH, komplikasi silikosis meliputi:

- Penyakit jaringan ikat, termasuk k rheumatoid arthritis, scleroderma, lupus eritematosus sistemik.

- Kanker paru-paru

- Fibrosis masif progresif

- Kegagalan pernapasan

- Tuberkulosis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    SHARE
    Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link