Beranda / Lifestyle
Kapan Salat Tarawih Pertama Kali Dilaksanakan? Ini Penjelasannya
Terasjakarta.id - Kamis, 23 Maret 2023 | 09:45 WIB

Salat tarawih pertama kali dilakukan pada zaman Nabi Muhammad SAW. (Freepik/@rawpixel.com)
Penulis : Adinda Salsabila
Editor : Adinda Salsabila
JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Salat tarawih merupakan salah satu amalan yang biasa dikerjakan oleh umat muslim saat bulan Ramadan tiba.
Pada Ramadan 2023 ini, salat tarawih terjadi dan dilakukan pada Rabu (22/3/2023). Penetapan awal salat tarawih ini dilakukan lewat sidang isbat pemerintah yang diumumkan Rabu malam kemarin.
Sementara itu, dari buku Qiyamul Lail dan Ramadan (RumahFiqih) karya ustaz Isnan Ansory, salat tarawih dikenal dengan nama Qiyam Ramadan dalam sejarah awal Islam.
Baca Juga : Jakarta Islamic Centre Gelar Salat Tarawih meski Belum Direnovasi Pascakebakaran
Qiyam Ramadan secara bahasa memiliki arti berdiri dalam bulan Ramadan. Sehingga, aktivitas berdiri di malan Ramadan bentuknya salat dan zikir.
Dapat disimpulkan bahwa salat tarawih merupakan salat malam dengan banyak istirahat. Salat tarawih bisa dengan 2 salam istirahat atau 4 salah dengan istirahat.
Rakaat yang bisa dikerjakan adalah 11 rakaat, 8 rakaat dengan ditambah 3 rakaat salat witir.
Sejarah Salat Tarawih
Pada masa Nabi Muhammad SAW, Qiyam Ramadan atau salat tarawih pertama dilakukan di masjid pada 23 Ramadan tahun 2 H dan spara sahabat Nabi mulai mengikutinya.
Baca Juga : Niat Salat Tarawih di Bulan Ramadan, Simak Panduan Lengkapnya
Sehingga, salat tarawih dilakukan para Nabi sampai 29 Ramadan di masjid.
Setelah itu, Nabi tidak melakukan salat tarawih karena tidak ingin para sahabatnya menganggap bahwa salat tarawih adalah hukumnya wajib. Hal ini dikarenakan salat tarawih hukumnya sunnah.
"Sesungguhnya aku bukannya tidak tahu keberadaan kalian (semalam saat salat tarawih). Akan tetapi aku takut nanti menjadi diwajibkan atas kalian sehingga kalian menjadi keberatan karenanya."(HR. Bukhari Muslim).
Baca Juga : Cara dan Keutamaan Sholat Tarawih di Ramadhan 2023
Setelah Nabi Muhammad meninggal, salat tarawih pun lanjut dilakukan oleh para sahabat Nabi.
Saat zaman Khalifah Umar bin Khattab, salat tarawih dikerjakan secara berjamaan, tetapi terpecah-pecah dengan ibadah sendiri-sendiri.
Lalu, Umar berinisiatif mengumpulkan para sahabat untuk melakukan Qiyam Ramadan bersama dengan satu imam., hingga ditunjuklah Ubay bin Ka'ab menjadi imam salat tarawih.
Kini, salat tarawih dilakukan secara berjamaah oleh umat muslim yang ada disleuruh dunia, baik itu 8 rakaat (11 rakaat) atau 11 rakaat (23 rakaat) dengan tambahan salat witir setelahnya.
Baca Juga : Mengapa Rakaat Shalat Tarawih NU dan Muhammadiyah Berbeda, Berikut Penjelasannya
Salat tarawih tak hanya sekadar salat sunnah yang dikerjakan saat bulan Ramadan saja, tetapi salat ini memiliki berbagai keutamaan.
Adapun keutamaan salat tarawih antara lain, diampuni dosa yang lalu,hingga mendapatkan salat semalam penuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
TERKINI
TERPOPULER
