Beranda / Lifestyle
Intip Cara dan Alat Lihat Gerhana Matahari dengan Aman
Terasjakarta.id - Jumat, 21 April 2023 | 08:30 WIB

Menyaksikan dan mengamati gerhana matahari dilakukan dengan menggunakan alat bantu yang berfilter khusus matahari untuk menghindari kerusakan mata. (Pinterest)
Penulis : Esil Yulinar
Editor : Esil Yulinar
JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Baru kemarin, Kamis 20 April 2023, Indonesia dihadapkan pada fenomena alam yang luar biasa dengan datangnya gerhana matahari hibrida.
Gerhana matahari ini bertepatan dengan bulan Ramadan menjelang Idul Fitri. Masyarakat akan dapat melihat datangnya gerhana ini. Namun, gerhana tersebut hanya bisa dilihat di beberapa tempat di Indonesia, kecuali Banda Aceh.
Dalam fenomena alam tersebut, masyarakat Indonesia dapat melihat dan menyaksikan gerhana ini dengan teleskop berfilter matahari, kacamata khusus gerhana matahari, kamera DSLR telephoto dengan filter solar, dan juga kamera lubang jarum.
Namun, itu juga memperingatkan untuk jangan pernah menyaksikan atau mengamati gerhana ini langsung ke matahari dengan mata terbuka tanpa alat bantuan (mata telanjang).
Baca Juga : Niat, Hukum, dan Cara Salat Gerhana Matahari, Fenomena Bukti Kebesaran Allah SWT
Hal ini juga dilansir dari situs resmi Observatorium Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menyebutkan bahwa cara paling aman untuk mengamati matahari adalah dengan tidak melihat matahari secara langsung. Karena itu, proyeksi bayangan matahari pada lapisan permukaan tertentu dapat diamati.
Gerhana yang terjadi sekarang ini adalah gerhana dengan dua jenis gerhana berbeda yang terjadi silih berganti dalam satu fenomena, dimulai dari gerhana annular yang menjadi gerhana total dan diakhiri dengan gerhana annular lainnya.
Namun orang Indonesia yang ingin melihat bahkan mengamati matahari pun harus mencari cara yang aman untuk melihatnya. Cara aman bagi orang yang ingin melihat dan menyaksikan gerhana adalah sebagai berikut.
Baca Juga : Gerhana Matahari Hibrida Tiba di Indonesia 20 April 2023
1. Gunakan kacamata anti-gerhana
Dalam hal ini, Johan Muhammad, Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyarankan menggunakan kacamata anti-gerhana hingga kamera pinhole (lubang jarum).
Johan pun melontarkan cetusannya dengan perkataan yang mengingatkan kita untuk tidak melihat matahari secara langsung tanpa menggunakan filter khusus matahari.
Bukan hanya itu, Bosscha juga menambahkan dengan menggunakan kacamata ini karena kacamata tersebut memiliki penyaring khusus cahaya matahari.
Dilansir dalam situsnya juga menerangkan kacamata mahatahari menggunakan filter khusus yang pada dasarnya akan menyaring lebih dari 99,99% cahaya tampak matahari termasuk radiasi inframerah (IR) dan ultraviolet (UV) yang berbahaya sehingga aman untuk digunakan.
Baca Juga : Niat dan Tata Cara Salat Gerhana Matahari 20 April, Peristiwa Langka Menjelang Hari Raya
2. Gunakan teleskop dan binokuler
Dengan menggunakan teleskop ini, akan mudahkan untuk melihat berbagai objek di langit, seperti bintang dan nebula yang merupakan sumber cahaya yang sangat redup ddilihat dari bumi.
Perlu diperhatikan juga ketika ingin melihat gerhana matahari dengan menggunakan alat ini, harus menyertakan kertas filter untuk melihat bayangan dari gerhana matahari.
Lebih lanjut lagi jangan mengarahkannya secara langsung. Dan jangan gunakan filter pada kacamata mahatari untuk dipakai pada alat ini karena bisa menimbulkan pemanasan berlebih dan keretakan pada kertas filter jika digunakan dalam jangka waktu lama.
3. Sela dedaunan
Dengan cara ini Bosscha menyarankan masyarakat yang menyaksikan dan mengamati gerhana ini untuk menggunakan teknik memantau bayangan, salah satunya dengan melalui bayangan pepohonan.
Dapat dilakukan dengan cara mengarahkan pandangan ke lantai yang sebelumnya telah difilter secara alami oleh dedaunan.
Baca Juga : Dampak Gerhana Matahari Langka di Akhir Ramadan 1444 H
4. Gunakan saringan atau biskuit
Dengan menggunakan saringan atau biskuit ini juga merupakan cara untuk menikmati gerhana yang diberikan dari Observatorium ITB.
Saringan atau biskuit ini dapat digunakan dengan cara meletakkan selembar kertas putih di atas saringan dengan ukuran sekitar 30 cm.
Bayangan matahari pun akan terlihat di kertas yang sebelumnya sudah difilter oleh saringan.
Begitu juga dengan biskuit yang dilubangi, cara yang dilakukannya pun sama.
Baca Juga : Peristiwa Gerhana Matahari 20 April, Momen Langka Menjelang Lebaran
5. Gunakan teknik kamera pinhole (Lubang jarum)
Cara ini dapat dilakukan dengan memberi lubang pada kertas, karton, atau lembar alumunium. Bukan hanya itu juga dapat diberikan lubang pada kotak sepatu atau kotak kardus bekas agar bayangannya dapat terlihat lebih jelas.
Selain itu dengan melalui celah lubang tersebut bayangan mataharinya akan terfilter.
Untuk gunakan teknik lubang jarum ini dengan membuat lubang kecil dengan menggunakan jarum. Lubang dapat dibuat satu titik atau beberapa titik hingga dapat membentuk kata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
TERKINI
TERPOPULER
