Beranda / Lifestyle
Simak Rukun Haji yang Wajib Dilakukan oleh Jemaah
Terasjakarta.id - Jumat, 26 Mei 2023 | 10:00 WIB

Rukun haji ini wajib dilakukan dengan sempurna karena menentukan sah atau tidaknya ibadah. (Foto Unsplash)
Penulis : Esil Yulinar
Editor : Esil Yulinar
JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Rukun Haji merupakan kewajiban bagi jemaah selama menunaikan ibadah Baitullah.
Rukun haji ini wajib dilakukan dengan sempurna karena menentukan sah atau tidaknya ibadah.
Jika salah satu rukun tidak dipenuhi, maka haji dinilai batal atau tidak sah.
Rukun haji merupakan bagian inti haji dan tidak bisa diganti dengan membayar dam ataupun denda.
Baca Juga : Panduan Barang Wajib dan Dilarang Dibawa Jemaah Haji 2023
Dalam buku Panduan Lengkap Ibadah, Muhammad Bagir menjelaskan bahwa amalan rukun dan wajib haji memiliki arti khusus yang tidak bisa disamakan dengan ibadah lainnya.
Karena menurut Muhammad Bagir yang membedakannya, yakni rukun haji merupakan sesuatu yang sah hanya dengan menunaikan ibadah haji, dan tidak bisa (baik) diganti dengan dam atau denda.
Sedangkan, wajib haji merupakan sesuatu yang wajib dilaksanakan, meski sahnya (legistimasi) haji tidak bergantung padanya.
Baca Juga : Mengenal Kisah Air Zam-Zam, Ini Sejarah dan Keistimewaannya
Namun apabila hal tersebut tidak dilakukan maka harus diganti dengan dam.
Rukun Haji
Berikut rangkuman rukun haji dan penjelasannya yang dirangkum dari buku Panduan Super Lengkap Haji & Umrah (2016).
1. Ihram
Ihram (brihram) merupakan kondisi seseorang yang telah berniat menunaikan ibadah haji ataupun umrah.
Adapun bacaan niat beribadah haji sebagai berikut.
وَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لِلهِ تَعَالَى لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ بحَجًَةِ
Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta'ala labbaika Allahumma hajjan.
Artinya: "Saya berniat haji dengan berihram karena Allah Ta'ala, aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk melakukan haji."
Baca Juga : Doa dan Tata Cara Minum Air Zam Zam yang Perlu Diketahui
Dalam istilah fiqih, ihram artinya niat untuk memasuki wilayah selama beribadah haji akan ditetapkan haram.
Seperti di antaranya bagi jemaah pria tidak memakai pakaian (baju) yang dijahit, melainkan memakai pakaian yang berbentuk kain.
Sementara, hal yang serupa berlaku untuk wanita yang tidak memakai sarung tangan menutup wajah.
Baca Juga : Sejarah Ibadah Haji, Mulai Nabi Ibrahim hingga Nabi Muhammad
Bahkan jemaah tidak diperbolehkan melakukan hubungan suami dan istri, membunuh, potong rambut, dan memakai wewangian (parfurm).
2. Wukuf
Wukuf tersebut merupakan menandai puncak dari rangkaian ibadah haji. Di Padang Arafah, para jemaah diharuskan untuk membaca takbir dan tahmid.
Wukuf diperingati ketika Nabi Adam dan Hawa pertama kali diturunkan dari langit ke bumi lantaran melanggar perintah Allah melalui tipu muslihat setan.
Kisah bagaimana Tuhan memisahkan Nabi Adam dan Hawa di dunia selama 40 tahun agar keduanya dapat bertemu kembali.
Baca Juga : Haji Mabrur: Pengertian dan Cara Mendapatkannya
Maka wukuf tersebut harus dilakukan, atau Allah SWT tidak akan menerima haji orang tersebut apabila wukuf tidak dilakukan.
3. Tawaf Ifadhah
Rukun haji ketiga ini yakni tawaf. Tawaf tersebut dilakukan dengan berjalan mengelilingi Ka'bah di Masjidil Haram sebanyak tujuh kali.
Pada saat Tawaf, para jemaah tidak hanya jalan-jalan saja, tapi lebih banyak berdoa dan wajib dalam keadaan suci dari duka kecil maupun besar.
Baca Juga : 15 Ucapan Selamat Naik Haji, Doakan agar Ibadah Mabrur
Babak pertama dan terakhir untuk memulai Tawaf ini ada di tempat yang sejajar (sama) dengan Hajar Aswad, salah satu sudut Ka'bah.
Pada titik awal Tawaf, niatnya adalah kita memulai dan mengakhiri hidup dengan cara yang serupa yakni kita kembali kepada Allah SWT.
4. Sa'i Shafa dan Marwah
Sa'i merupakan ibadah yang dilakukan dengan cara berlari atau berjalan tujuh kali dari bukit Shafa ke bukit Marwa dan Shafa.
Antara kedua bukit tersebut memiliki jarak kurang lebih 405 meter. Hukum sa'i wajib untuk orang yang menunaikan ibadah haji.
Baca Juga : Tata Cara dan Niat Tayamum saat Perjalanan Haji 2023
Sa'i ssendiri memiliki arti"mencoba" atau "pergi".
Melakukan Sai'i mengingatkan manusia untuk selalu berusaha seperti dalam kisah perjuangan isti Nabi Ibrahim, Siti Hajar yang sangat yakin bahwa dalam keadaan sulit ia akan mendapat pertolongan dari Allah SWT.
5. Mencukur rambut
Tahallul atau mencukur rambut merupakan hal yang harus dilakukan dari awal setelah memasuki Mina atau meninggalkan Muzdakifah untuk melemparkan Jumratul Aqbah.
Baca Juga : Mudah! Cara Cek Online Estimasi Keberangkatan Haji
Bila mencukur seluruh rambut disebut halq, sementara hanya mencukur sebagian rambut disebut taqshir.
Namun yang terpenting bagi jemaah laki-laki yakni mencukur rambut seluruh rambut di kepala.
Sebagaimana Syekh Khatib Al-Syarbini, Mughni Al-Muhtaj, Juz II, halaman 269, menerangkan bahwa meskipun wanita diperbolehkan memotong sebagian rambutnya dan tidak diperintahkan untuk meghilangkan semua rambut dari rambutnya.
Tahallul sendiri memiliki arti menghalalkan atau memperbolehkan suatu hal yang sebelumnya diharamkan selama beribadah.
Baca Juga : Kemenag Bagikan Daftar Nama Jemaah Haji 2023, Ini Daftarnya
Bahkan cukur rambut juga memiliki arti penting sebagai pertanda membuka lembaran kehidupan baru yang lebih sesuai dengan tuntunan Allah SWT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
TERKAIT
TERPOPULER
