Beranda / Lifestyle

6 Tuntunan Rukun Haji yang Wajib Dilakukan agar Ibadah Sah

Terasjakarta.id - Jumat, 2 Juni 2023 | 20:25 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Tuntunan rukun haji yang harus dipenuhhhi agar ibadah haji dianggap sah. (ilustrasi : terasjakarta.id)

Tuntunan rukun haji yang harus dipenuhhhi agar ibadah haji dianggap sah. (ilustrasi : terasjakarta.id)

Penulis : Annisa Amalia Zahro
Editor : Annisa Amalia Zahro

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Bagaimana tuntunan rukun haji yang sesuai dengan syariat Islam?

Ibadah haji harus dilakukan dengan memenuhi rukun haji agar ibadah diterima oleh Allah Swt.

Ibadah haji biasanya dilakukan pada bulan haji, tepatnya ketika waktu wukuf di Arafah tiba pada tanggal 9 dan 10 Dzulhijjah serta hari Tasyrik pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah.

Sementara itu, para ulama memiliki beberapa pendapat mengenai rukun haji ini.

Baca Juga : Simak Informasi Biaya Haji Plus Kemenag dan Masa Tunggunya

وأركان الحج خمسة الإحرام والنية والوقوف بعرفة والطواف بالبيت والسعي بين الصفا والمروة


Artinya, “Rukun haji ada lima: ihram, niat, wukuf di Arafah, tawaf di Ka’bah, dan sai pada Shafa dan Marwa,” (Taqrib pada Kifayatul Akhrar, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: 2001 M/1422 H], halaman 301).

Beberapa ulama ada yang menyebut rukun haji terdiri dari 5 rukun, tapi ada juga yang menyebut 6 rukun.

Ulama yang menyebutkan rukun haji terdiri dari 5 rukun karena menggabungkan ihram dan niat dalam satu hitungan rukun haji.

Baca Juga : KKHI Siap Beri Layanan Kesehatan Jemaah Haji Indonesia Gelombang Pertama yang Menuju Makkah

Sementara ulama yang berpendapat bahwa ibadah haji terdiri dari 6 rukun karena memisahkan ihram dengan niat.

Salah satu ulama yang menyebut rukun haji ada 6 adalah Sayyid Utsman bin Yahya.

Meski Sayyid Utsman bin Yahya menggabungkan ihram dengan niat, beliau menambahkan tertib ke dalam rukun haji.

"Rukun-rukun haji: ihram, wukuf, tawaf, sa'i, cukur, dan tertib."

"Fasal pada menyatakan segala rukun haji yaitu enam perkara: pertama ihram, kedua wukuf di Arafah, ketiga tawaf, keempat sa'i, kelima cukur rambut kepala, keenam tertib di dalam kebanyakan rukunnya," (Sayyid Utsman bin Yahya, Manasik Haji dan Umrah, [Jakarta, Alaydrus: tanpa tahun], halaman 12).

Baca Juga : Cek Pendaftaran Haji Kemenag Beserta Syarat dan Setoran Awal, Simak Informasinya!

Berdasarkan Tuntunan Super Lengkap Haji & Umrah (2016), berikut tuntunan rukun haji yang harus dipenuhi agar ibadah dapat sempurna dan dianggap sah.

1. Ihram

Ihram adalah rukun haji yang pertama. Rukun ini mengharuskan seseorang untuk berniat untuk melaksanakan ibadah haji.

Bacaan niat haji adalah sebagai berikut.
وَيْتُ الْحَجَّ وَأَحْرَمْتُ بِهِ لِلهِ تَعَالَى لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ بحَجًَةِ

Nawaitul hajja wa ahramtu bihi lillahi ta'ala labbaika Allahumma hajjan.

Artinya: "Saya berniat haji dengan berihram karena Allah Ta'ala, aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk melakukan haji."

Baca Juga : Jemaah Haji Asal Madiun Meninggal Dunia di Madinah Akibat Riwayat Penyakit Bawaan

Sementara itu, bagi jemaah haji yang telah melakukan ihram harus menaati hal-hal yang disyariatkan serta tidak melakukan hal-hal yang diharamkan.

Salah satu syariat yang harus dipatuhi adalah memakai pakaian berupa kain tanpa jahitan untuk laki-laki.

Sedangkan untuk perempuan tidak menggunakan sarung tangan atau menutup wajah.

Selain itu, jemaah haji tidak diperbolehkan berhubungan suami-istri, membunuh, memotong rambut, dan memakai wewangian.

Baca Juga : Penerbangan Perdana Calon Jemaah Haji di Bandara Kertajati, Menag Yaqut Cholil: Jangan Sungkan Minta Bantuan

2. Wukuf di Arafah

Wukuf adalah rukun yang menjadi puncak atau inti pelaksanaan ibadah haji.

Para ulama menyebut bahwa jemaah haji harus hadir di tanah Arafah meski sesaat pada waktu wukuf.

الحج عرفة ومعنى الحج عرفة أي معظم أركانه كما تقول معظم الركعة الركوع ويحصل الوقوف بحضور بجزء من عرفات ولو كان مارا في طلب آبق أو ضالة أو غير ذلك

Artinya, “Rasulullah saw bersabda, ‘Haji adalah Arafah.’ Pengertian ‘Haji adalah Arafah’ bermakna kebesaran rukunnya sebagaimana kau mengatakan, ‘kebesaran rakaat ruku.’ Wukuf telah hasil dengan menghadiri pada sebagian tanah Arafah meski hanya lewat mencari budak yang melarikan diri, hewan ternak yang hilang, atau lainnya.” (Taqiyuddin Al-Hishni, Kifayatul Akhyar, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah: 2001 M/1422 H], halaman 302).

Baca Juga : Raffi Ahmad Naik Haji Tahun Ini, Ajak 3 Karyawan RANS

Selama menjalani wukuf di Arafah, jemaah wajib melafadzkan takbir dan tahmid.

Wukuf ini menjad pengingat masa ketika Nabi Adam dan Siti Hawa diturunkan ke Bumi untuk pertama kalinya dan dipisahkan selama 40 tahun sampai akhirnya bisa bertemu kembali.

3. Tawaf di Kabah

Rukun haji ketiga adalah melakukan tawaf dengan mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali di Masjidil Haram.

Ketentuan mengenai tawaf ini tertuang dalam Alquran Surat All-Hajj ayat 29.

وَلْيَطَّوَّفُوْا بِالْبَيْتِ الْعَتِيْقِ

Artinya, “Kemudian, hendaklah mereka melakukan tawaf sekeliling rumah tua Baitullah. (Surat Al-Hajj ayat 29).

Baca Juga : Mbah Harun Jadi Jemaah Haji Tertua 2023, Berusia 119 Tahun

Saat melakukan tawaf, jamaah haji memanjatkan doa kepada Allah Swt. serta harus dalam keadaan suci dari hadas kecil dan hadas besar.

Tawaf dimulai dan berakhir di tempat yang sejajar dengan Hajar Aswad di salah tu sudut Kabah.

Hal ini memiliki arti bahwa manusia memulai dan mengakhiri hidup di tempat yang sama, yaitu kembali kepada Allah Swt.

Baca Juga : Calon Jemaah Haji asal Demak Meninggal, Disalatkan di Masjid Nabawi

4. Sa'i di Shafa dan Marwa

Rukun haji selanjutnya yang harus dilakukan jemah adalah sa'i.

Rukun ini dilakukan dengan berlari-lari kecil atau berjalan kaki sebanyak tujuh kali dari Bukit Shafa dan Bukit Marwa san sebaliknya.

Sementara itu, jarak antara kedua bukit ini sejauh 405 meter. Melakukan sa'i ini memiliki makna bagi manusia untuk berusaha atau berjalan.

Hal ini mengingatkan umat Islam dengan perjuangan istri Nabi Ibrahim yang berusaha keras untuk mencari air untuk anaknya.

Baca Juga : Simak Rukun Haji yang Wajib Dilakukan oleh Jemaah

Hingga akhirnya Nabi Ismail mengeluarkan air zamzam dari hentakan kakinya.

Ini membuktikan bahwa pertolongan Allah Swt. selalu ada bagi manusia yang berusaha bahkan di situs yang paling sulit.

5. Tahallul

Tahallul memiliki arti menghalalkan atau memperbolehkan hal yang sebelumnya diharamkan selama ibadah.

Rukun ini dilakukan dengan cara mencukur rambut di kepala.

Umat Islam yang telah menjalankan empat rukun haji sebelumnya diwajibkan untuk mencukur rambut.

Baca Juga : Sejarah Ibadah Haji, Mulai Nabi Ibrahim hingga Nabi Muhammad

Mencukur rambut sebagai rukun haji kelima ini sebaiknya dilakukan segera setelah tiba di Mina atau setelah mabit dari Muzdalifah untuk melontarkan Jumratul Aqabah.

Bagi umat Islam laki-laki diutamakan untuk mencukur habis rambut kepala.

Sedangkan untuk perempuan, tidak diperintahkan mencukur seluruh rambut kepala sehingga dapat memotong sebagian rambutnya (Syekh Khatib al-Syarbini, Mughni al-Muhtaj, juz II, hal.269).

Jemaah haji yang mencukur seluruh rambut kepala disebut halq, sedangkan jika mencukur sebagian rambut kepala disebut taqshir.

Mencukur rambut ini memiliki arti bahwa jemaah memulai lembaran baru kehidupan yang sesuai dengan ajaran Allah Swt.

Baca Juga : Haji Mabrur: Pengertian dan Cara Mendapatkannya

6. Tertib

Tertib adalah rukun haji terakhir yang sangat penting untuk dipatuhi.

Dalam menjalankan ibadah haji, jemaah harus melaksanakan setiap ketentuan hukum manasik haji sesuai dengan urutan dan hukum yang berlaku.

Jika melanggar dengan tidak melakukan rukun haji secara tertib sesuai dengan aturan, maka ibadah haji dapat dianggap tidak sah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    SHARE
    Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link