Beranda / News

Usai Bunuh Dokter Mawar, Pelaku Sempat Minum dan Rehat Sejenak di Rumah Dinas Korban

Terasjakarta.id - Jumat, 31 Maret 2023 | 18:42 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Usai bunuh dokter Mawar pelaku sempat minum dan rehat sejenak di rumah dinas korban. (terasjakarta/ist)

Usai bunuh dokter Mawar pelaku sempat minum dan rehat sejenak di rumah dinas korban. (terasjakarta/ist)

Penulis : Cahyono
Editor : Cahyono

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Usai bunuh Dokter Mawartih Susanty alias dokter Mawar pelaku sempat minum dan rehat sejenak di rumah dinas korban di Nabire, Papua Tengah.

Hal itu disampaikan tersangka pembunuh dokter Mawar berinisial KW melalui tayang video yang diunggah akun Instagram @polresnabire.

Selepas minum, pelaku KW yang berprofesi sebagai cleaning service di RSUD Nabire tempat dokter Mawar berdinas, mengepel lantai untuk membersihkan jejak pembunuhan.

"Saya kebelakang sebentar lihat kain pel, lihat air minum, saya minum dulu segelas.

Baca Juga : Pembunuhan Dokter Mawar Dipicu Dendam Lama, Berawal di 2020 Meledak di 2023

Saya bawa kain pel masuk bereskan pakai sabun selesai langsung ke luar ada rehat sedikit," ujar KW dalam rekaman video yang diunggah akun Instagram @polresnabire, dikutip Jumat 31 Maret 2023.

Dalam kesempatan yang sama, tersangka KW mengaku nekad membunuh dokter Mawar karena dipicu dendam lama.

KW mengaku sakit hati dan timbul rasa dendam karena insentif Covid-19 di tahun 2020 dipotong oleh dokter Mawar.

"Dana Covid juga itu sekitaran 20 lebih itu ada potongan, sampe dapat 10 juta, eh 8 dari 18 turun sampai 8 dipangkas-pangkas," jelasnya.

Baca Juga : Pembunuh Dokter Mawar Ngaku Digaji Rp1,5 Juta sebagai Cleaning Service, Itupun Ditunda-tunda

Selain itu lanjut KW, gajinya sebagai cleaning service di RSUD Nabire sebesar Rp1,5 juta selalu ditunda-tunda.

Hal itu yang menyebabkan emosi KW meledak hingga nekad membunuh dokter Mawar di rumah dinasnya.

"Kami kalau gaji bulanan kami itu satu juta lebih setengah. Tapi ditunda-tunda terus di situ saya berfikir kenapa itu ditunda-tunda terus," kata KW.

Baca Juga : Pembunuh Dokter Mawar Ngaku Sakit Hati Gajinya Ditunda-tunda, Insentif Covid-19 Juga Dipotong

KW mengatakan, karena gajinya yang cuma Rp1,5 juta selalu ditunda oleh dokter Mawar menyebabkan biaya kebutuhan hidup menjadi terhambat.

"Dan kita aktifitas sana sini tuh sangat terhambat sekali," ujar KW.

Selain itu kata KW ada kata-kata dari dokter Mawar yang sangat manyakitkan. Namun KW belum mau mengungkap apa kata-kata tersebut.

"Dikatakan satu kata yang menyakitkan. Belum bisa menyebutkan kata-kata itu," pungkasnya.

Baca Juga : Usai Pembunuh Dokter Mawar Ditangkap, Menkes Budi Minta Polisi Jamin Keamanan Nakes di Papua

Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menuturkan, selain karena insentif Covid-19, pelaku KW juga tersinggung dengan ucapan Dokter Mawar pada dirinya.

"Ditambah pernyataan korban kepada pelaku, yaitu Kamu hanya cleaning service. Jadi, kamu terima saja segitu," ujar Kapolda menirukan ucapan pelaku KW.

Seperti diketahui, Dokter Mawartih ditemukan tak bernyawa di rumah dinasnya di RSUD Nabire pada 9 Maret 2023 sekitar pukul 19.00 WIT.

Baca Juga : Pelaku Pembunuh Dokter Mawar Ditangkap, Menkes Budi Puji Kerja Polisi

Dari hasil autopsi jenazah ditemukan sisa jejak air liur di tubuh dokter Mawar.

Akhirnya, polisi mengadakan pemeriksaan ulang terhadap beberapa saksi dan semua hal langsung menjurus ke KW.

Sampai saat ini, polisi sudah memeriksa 68 saksi untuk kasus kematian dokter Mawar ini.

Baca Juga : Terbongkarnya Pembunuhan Dokter Mawar di Nabire Berawal dari Viral di Media Sosial

Pelaku KW mengaku membunuh dokter Mawar seorang diri tanpa bantuan siapa pun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    SHARE
    Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link