Beranda / News

Ngeri! Cerita Dokter Tangani Pasien LGBT, Keluar Kotoran dari Dubur sampai Tak Bisa Disembuhkan

Terasjakarta.id - Jumat, 2 Juni 2023 | 15:23 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Cerita dokter yang menangani pasien yang hobi melakukan hubungan sesama jenis atau LGBT. (Foto: Freepik)

Cerita dokter yang menangani pasien yang hobi melakukan hubungan sesama jenis atau LGBT. (Foto: Freepik)

Penulis : Adinda Salsabila
Editor : Adinda Salsabila

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Baru-baru ini viral di media sosial cerita dokter yang menangani pasien LGBT (Lesbi Gay, Biseksual, dan Transgender).

Video yang tayang pada 2 Juni 2022 lalu dan kembali viral usai akun TikTok @odejourney dan Twitter @recehtapisayng mengunggahnya.

Dalam video tersebut, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (SpKK) dr. Dewi Inong Irana membagikan pengalamannya saat menangani seorang gay atau homo.

Baca Juga : Viral! Waria asal Toraja Dinikahi Bule Jerman, Netizen Doakan Cepat Dapat Momongan

Dari pengalamannya, Dr. Dewi Inong menceritakan pengalamannya saat menangani anak dari ayah yang kerap melakukan hubungan sesama jenis.

Ia menuturkan bahwa saat itu, dirinya didatangi pasangan suami istri yang meminta tolong dikarenakan anak mereka terlahir dalam kondisi cacat.

Anak dari pasangan yang suaminya kerap melakukan hubungan sesama jenis atau gay ini terlahir dalam kondisi cacat dengan kepala tidak normal sebagian.

Dokter tersebut mengatakan bahwa laki-laki tersebut memiliki hobi melakukan kegiatan sodomi di suatu taman yang berada di Jakarta Timur.

Baca Juga : Viral Dua Wanita Curi Al-Qur'an di Musala Depok, Pengurus Tak Berencana Lapor ke Polisi

Dimana laki-laki itu bekerja dengan bayaran sebesar Rp20 ribu untuk menjual 'duburnya'

"Jadi dia kerjanya disitu (Taman di Jakarta Timur), bayarannya Rp20 ribu, duburnya," ungkap dokter Dewi.

Meski begitu, dokter Dewi menyebut bahwa laki-laki yang kerap melakukan hubungan dengan sesama jenis itu menyesal telah melakukan perbuatan yang memiliki dampak buruk bagi kesehatan.

Baca Juga : Viral Pedagang Souvenir di Paris Fasih Berbahasa Indonesia, Berasa di Tanah Abang!

Laki-laki tersebut mengaku kepadanya bahwa menyesal dan telah bertaubat.

Usai mendengar pernyataan dari laki-laki tersebut, dokter Dewi pun kemudian melemparkan pertanyaan kepada istri dari pelaku yang hobi melakukan hubungan sesama jenis.

Disampaikan bahwa perempuan yang berstatus sebagai istrinya itu mengaku menerima perbuatan tersebut. Bukan tanpa alasan, sebab istrinya mengetahui bahwa suaminya itu sudah benar-benar bertaubat dan merupakan orang yang baik.

Meski menyesal dan mengaku telah bertaubat, dokter Dewi pun mengatakan bahwa umar anak dari laki-laki yang hobi menyodomi itu diperkirakan tidak bisa bertahan hidup lebih lama.

Baca Juga : Viral! Seorang Pelajar Berani Lawan Jambret Demi Pertahankan HP Berisi Materi Sekolah

Hal ini dikarenakan anak tersebut terkena HIV yang kemungkinan besar akan meninggal dunia. Tak hanya itu, sang bayi hingga orang tuanya pun terkena sifilis.

Kondisi ini dituturkan oleh dokter Dewi bahwa penyakit sifilis memang bisa mendapatkan pengobatan untuk diobati.

Namun, kondisi ini berbeda apabila sifilis sudah terkena pada bagian organ lain yang membuatnya sudah tak dapat ditolong lagi.

Baca Juga : Viral! Pelaku Pelecehan Bocah SD di Depok Tidak Ditahan, Begini Kata Polisi

Contohnya, bayi yang mengalami kelahiran cacat itu bisa dilakukan pengobatan dengan cara disuntik yang harganya Rp700 ribu sekali sunting.

Namun, berbeda dengan kondisi yang dialami oleh laki-laki tersebut.

Dokter dewi menjabarkan bahwa laki-laki tersebut bertaubat dikarenakan terakhir kali dirinya melakukan sodomi, laki-laki yang menjadi pasangannya itu keluar kotoran hingga ada kangkung dari duburnya saat melakukan hubungan seksual.

Pasien Gay yang Mengalami Masalah di Bagian Sistem Pencernaan

Tak hanya itu, ia juga menceritakan tentang kisah pasien yang didampinginya selama tiga tahun di kawasan Ancol.

Baca Juga : Viral! Warga Bengkalis Berebut Daging di Tempat Sampah, Polisi Lakukan Penelusuran

Pasien tersebut dikatakan mengalami kasus yang serupa pada bagian sistem pencernaannya.

Disampaikan bahwa lubang dubur tersebut terlihat ada terowongan yang membuat kotoran di dalamnya keluar.

Kondisi tersebut dikatakan oleh dokter Dewi tak bisa diobati.

Baca Juga : Viral Tren Mie Kotak di TikTok, Jadi Lomba dan Auto Nostalgia

"Itu lubang-lubang, jadi kaya ada terowongan. Itu keluar terus kotorangannya. Dari setengah meter gini bau (kotoran), nggak bisa diobati, sedih banget," tutur dokter Dewi.

Lebih lanjut, dokter dewi juga menjelaskan bahwa apa yang dialami pasien tersebut adalah akibat dari perilaku menyimpang atau LGBT.

Sebab, mereka yang melakukan perbuatan tersebut merasa aman karena menggunakan kondom.

Padahal, perlindungan hubungan seksual dengan menggunakan kondom hanya sebesar 26 persen.

Baca Juga : Viral! Link WA ME SETTING Bikin WhatsApp Error? Apa dan Kenapa?

Disampaikan juga para pelaku penyimpangan seksual ini rata-rata tidak mengetahui informasi yang benar dan dampak dari LGBT.

"Sudah ngerasa aman, (padahal) pakai kondom perlindungannya 26 persen," ucap dokter Dewi.

Mengimbau agar Masyarakat Tak Dukung Perilaku LGBT

Dengan demikian, dokter Dewi pun mengimbau agar masyarakat tidak mendukung perilaku penyimpangan atau LGBT.

Baca Juga : Viral! Pria Pukul Pemobil di SPBU Daan Mogot, Tak Terima Ditegur saat Serobot Antrean

Ia memaparkan para pelaku penyimpang harus diberikan pengetahuan mengenai dampak yang ditimbulkan dari perilaku hubungan sesama jenis tersebut.

Dokter Dewi menyatakan perilaku LGBT mendapatkan dukungan jangan karena adanya hak asasi manusia.

Dengan masyarakat yang tidak mendukung perilaku LGBT, maka para pelaku perilaku tersebut mendapatkan hak kesehatan dan informasi yang benar.

Baca Juga : Viral! Wanita Letakan Al Quran Dekat Sesajen, Pelaku Ngaku Ingin Belajar Agama

Selain itu, ia juga mengatakan para pelaku seks besar, di luar pernikahan harus mengetahui akibat yang akan terjadi.

"Jangan mendukung (perilaku LGBT), hak yang harus didukung adalah hak mereka mendapatkan kesehatan dan informasi yang benar," ujar dokter Dewi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    SHARE
    Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link