Beranda / News
Uji Coba MLFF Tol Nirsentuh Batal? Ini Kata Waskita Toll Road
Terasjakarta.id - Senin, 5 Juni 2023 | 15:15 WIB

Tanggapan Waskita Toll Road usai MLFF batal uji coba tanggal 1 Juni 2023. (foto: pu.go.id)
Penulis : Syifa Lulu Aulia
Editor : Syifa Lulu Aulia
JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Uji coba MLFF atau Multi Lane Free Flow di Bali batal digelar pada 1 Juni 2023 dikarenakan adanya perbedaan dalam penerapan sistem di kedua perusahaan.
Sebelumnya, mantan Direktur Umum PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) mengatakan bahwa ada beberapa hal yang membuat uji coba transaksi MLFF atau tol tanpa kartu ini belum juga dilakukan.
Salah satunya adalah perbedaan pendapat antara manajemen RITS dan juga kontraktor. Inilah yang membuat RITS belum terima penyerahan atau transfer teknologi untuk mengimplementasikan sistem tersebut di Tanah Air hingga tidak dapat dilaksanakan pada 1 Juni 2023.
Namun hal tersebut segera dibantah oleh Direktur Baru RITS Gyula Orosz, ia menyampaikan jika proyek sistem MLFF ini masih tetap berjalan walau nanti akan ada sedikit keterlambatan dari jadwal.
Baca Juga : Uji Coba MLFF Tol Batal Digelar Pada 1 Juni 2023, Adanya Perbedaan Sistem
Perbendaan pendapat tersebut terkait dengan sistem LFFF Hungaria yang tidak cocok untuk diterapkan di negara Indonesia.
Teknologi MLFF yang seharusnya diuji coba pada awal bulan Juni disebut hanya mampu menangkap 80% kendaraan yang melintas, sehingga dikhawatirkan 20% sisanya berpotensi mengalami kerugian untuk Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).
PT Wakita Toll Road (WTR) menanggapi bahwa penundaan tersebut tidak akan mempengaruhi pendapatan ataupun kelangsungan bisnis WTR yang merupakan bagian dari BUJT.
Baca Juga : Uji Coba MLFF Tol Batal Digelar, Bos Baru: Tetap Lanjut walau Terlambat
Sementara itu, WTR saat ini tengah fokus untuk menyelesaikan ruas-ruas tol yang masih dalam tahap proses kontruksi untuk mempersiapkan pengoperasian.
Berikut beberapa ruas tol yang tengah dipersiapkan untuk dapat beoperasi paga tahun ini, diantaranya tol Pasuruan - Probolinggo seksi IV (Probolinggo Timur - Gending) dan tol Ciawi - Sukabumi seksi II (Cigombong - Cibadak).
Selain itu, WTR juga memiliki 10 ruas tol dengan total penjang 561 km, dari total keseluruhan yang tol yang dimiliki tiga diantaranya telah beroperasi penuh yakni Ruas Tol Pemalang - Batang, Bekasi - Cawang - Kampung Melayu dan Ruas Tol Krian - Legundi - Bunder.
Sementara itu ruas tol lainnya tengah beroperasi sebagian/parsial.
Baca Juga : Tarif Tol Cipularang dan Tol Padaleunyi Terbaru, Simak Rinciannya!
Uji Coba MLFF Tol Batal Digelar Pada 1 Juni 2023
Sebelumnya, diketahui bahwa Uji coba MLFF atau Multi Lane Free Flow di Bali sempat dibilang akan batal digelar pada 1 Juni 2023 dikarenakan adanya perbedaan dalam penerapan sistem di kedua perusahaan.
Hal itu disampaikan oleh Musfihin Dahlan, selaku mantan Direktur Umum PT Roatex Indonesia Toll System mengatakan bahwa ada beberapa hal yang membuat uji coba transaksi MLFF atau tol tanpa kartu ini belum juga dilakukan.
Salah satunya adalah perbedaan pendapat antara manajemen RITS dan juga kontraktor. Inilah yang membuat RITS belum terima penyerahan atau transfer teknologi untuk mengimplementasikan sistem tersebut di Tanah Air.
Baca Juga : Kementerian PUPR Targetkan Tol Kuala Tanjung-Parapat Beroperasi Juli 2023
Proyek Sudah dalam Tahap Final
Musfihin juga mengungkapkan bahwa sebenarnya persiapan untuk uji coba MLFF ini sudah masuk ke tahap final, yang mana ada 9 tahapan yang harus dilalu, dan saat ini sudah mencapai tahap ke 7.
Di tahap tersebut sudah melakukan finalisasi sistem dan juga infrastruktur yang ada.
Akan tetapi, Musfihin menegaskan jika sistem tersebut belum bisa diterapkan di Indonesia.
"Mereka sudah proven sejak 2013 dan mereka mau memerapkan bulat-bulat di sini. Mereka mau peraturan segala macem diterapkan di sini. Ya nggak bisa. Antara Kementerian PU, kepolisian segala macem harus ikut aturan yang mereka buat, ya nggak mungkin," ujar Musfihin.
Baca Juga : Jasa Marga: 73.010 Kendaraan Menuju Jakarta melalui Gerbang Tol Cikampek Utama
Selain itu, Musfihin juga jelaskan di Hungaria dan sebagian negara Eropa jalan tol akan dikelola secara penuh oleh pemerintah, sedangkan di Indonesia sendiri jalan tol dikelola oleh swasta.
Hal itu juga berkaitan dengsan salah satu Key Performance Indicator (KPI) yang disepakati bersama dengan pemerintah, yaitu sistem tersebut menjami pendapatan BUJT 100 persen.
Sementara itu, sampai saat ini sistem itu hanya mampu menjamin sekitar 80 persen dan membuat potensi BUJT kehilangan penerimaannya sampai 20 persen.
Namun, hal tersebut sudah dibantah semua oleh pihak Direktur Baru Gyula Orosz bahwa kenyataannya uji coba sistem MLFF atau transaksi tol tanpa kartu ini masih akan berlanjut walau mengalami keterlambatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News