Beranda / Otomotif
Konversi Motor Listrik Bisa Kurangi Impor BBM 20 Ribu Kiloliter, Hemat Rp149 Miliar
Terasjakarta.id - Selasa, 4 April 2023 | 20:44 WIB

Kementrian ESDM mengungkap program subsidi konversi motor listrik dapat menekan impor BBM hingga 20 ribu kiloliter dan menghemat pengeluaran negara hingga Rp149 miliar. (AHM)
Penulis : Riza Alamas
Editor : Riza Alamas
JAKARTA, TERASJAKARTA.ID-- Konversi sepeda motor berbahan bakar minyak ke listrik dapat berpotensi mengurangi impor BBM sebesar 20 ribu kiloliter.
Kementrian ESDM menyebutkan angka tersebut dapat tercapai jika program konversi motor listrik sebanyak 50 ribu unit pada tahun 2023 ini berjalan lancar dan menyeluruh.
Maka, dengan berjalannya program konversi motor listrik dapat menghemat devisa negara hingga 10 juta dollar AS atau setara Rp149 miliar pada periode 2023.
Pemberian subsidi konversi motor listrik Rp7 juta, masyarakat paling mahal akan mengeluarkan biaya Rp10 juta. (Honda)
Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Dadan Kusdiana mengungkapkan hal tersebut pada Selasa (4/4/2023) bahwa target penerimaan bantuan konversi dari pemerintah untuk tahun ini adalah 50 ribu unit.
Baca Juga : Urus STNK Konversi Motor Listrik Bisa Selesai 2 Hari, Cek Biaya dan Syaratnya di Sini
Dadan melanjutkan dengan menjelaskan bahwa tahun depan Pemerintah akan membuka kuota penerima program konversi motor listrik ini sebanyak 150 ribu unit.
Dadan juga menyampaikan bahwa dengan adanya program konversi motor listrik akan berpotensi terjadinya penghematan kompensasi subsidi Pertalite sebesar Rp18,6 miliar per tahun.
Untuk para pengguna atau penerima insentif konversi motor listrik, masyarakat diperkirakan akan menghemat biaya bahan bakar hingga Rp2,77 juta per tahunnya.
Baca Juga : Subsidi Konversi Motor Listrik Rp7 Juta, Biaya Maksimal Konversi Rp10 Juta
Selain itu, penerapan konversi motor listrik juga berdampak bagi PLN dengan menekan kelebihan pasokan listrik PLN dengan penambahan konsumsi listrik sebesar 15,25 GWh per tahunnya.
Regulasi terkait penyaluran subsidi konversi motor listrik berpedoman pada Pemen ESDM Nomor 3 Tahun 2023 tentang Pedoman Umum Bantuan Pemerintah untuk Program Konversi Sepeda Motor dengan Penggerak Motor Bakar Menjadi Sepeda Motor Listrik Berbasis Baterai.
Aturan subsidi motor listrik akan menyasar kepada para pengguna motor dengan kapasitas mesin 110 cc hingga 150 cc.
Baca Juga : Subsidi Sepeda Motor Listrik Selis, Intip Daftar Tipenya
Subsidi Konversi motor listrik ini juga telah menetapkan biaya maksimal konversi motor listrik sebesar Rp17 juta untuk motor 110 cc hingga 150 cc.
Dadan juga mengharapkan jika tahun depan dengan berkembangnya pabrikasi dan penyediaan komponen, akan semakin menurunkan biaya total dari biaya konversi motor berbahan bakar minyak ke motor listrik.
Sebelumnya, Kementrian ESDM telah meresmikan peraturan tentang pedoman umum bantuan pemerintah dalam program subsidi konversi motor listrik pada akhir Maret lalu.
Pada Pasal 2 Permen ESDM Nomor 3 Tahun 2023, dijelaskan bahwa penerima subsidi konversi motor listrik adalah perseorangan dan menerima bantuan melalui bengkel konversi, dengan bantuan diberikan dalam bentuk potongan biaya konversi motor listrik sebesar Rp7 juta.
Baca Juga : Subsidi Motor Listrik Gesits Belum Bisa Dibeli, Intip Spesifikasi Gesits Raya dan Harganya
Mengacu pada pedoman ini, dijelaskan juga bahwa biaya konversi motor listrik paling tinggi sebesar Rp17 juta, sehingga jika mendapatkan subsidi konversi motor listrik, masyarakat akan membayar paling mahal sebesar Rp10 juta.
Pada Pasal 5 ayat 5 Permen ESDM Nomor 3 Tahun 2023 dijelaskan bahwa Pemberian bantuan dilakukan secara berkala, berdasarkan tata kelola pencairan dan penyaluran dana bantuan.
Periode pemberian bantuan akan terbagi menjadi dua, di tahun 2023 dan tahun 2024 mendatang.
Untuk tahun 2023, subsidi konversi motor listrik maksimal 50 ribu unit, sedangkan maksimal 150 ribu unit akan dilakukan pada tahun 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
TERKINI
TERPOPULER
