Beranda / Pemilu 2024

Anies Baswedan Tanggapi Jokowi Terlibat Cawe-cawe,  Khawatir Pemilu 2024 Tidak Netral

Terasjakarta.id - Rabu, 31 Mei 2023 | 14:10 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Anies Baswedan menerima aspirasi kekhawatiran atas terlibatnya Presiden Jokowi dalam cawe-cawe Pemilu 2024. (instagram @aniesbaswedan)

Anies Baswedan menerima aspirasi kekhawatiran atas terlibatnya Presiden Jokowi dalam cawe-cawe Pemilu 2024. (instagram @aniesbaswedan)

Penulis : Syifa Lulu Aulia
Editor : Syifa Lulu Aulia

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Anies Baswedan diusungkan bakal calon presiden (capres) oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KKP).

Anies Baswedan mendengar bahwa Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan ikut cawe-cawe menanggapi dengan kekhawatiran.

Anies mengaku dengan keterlibatan Presiden Jokowi cawe-cawe menerima banyak aspirasi tentang kekhawatiran akan jalannya Pemilu 2024.

Dengan keterlibatan presiden dalam mengambil keputusan andil dalam cawe-cawe membuat kekhawatiran isu penjegalan dan kriminalisasi.

Baca Juga : Jokowi Cawe-cawe, PDI-P: sesuai Adab

Hal ini disampaikan langsung olehnya, yang mengatakan mendapat aspirasi tentang kekhawatiran tersebut.

"Ada yang mengungkapkan kekhawatiran penjegalan. Ada yang mengungkapkan kriminalisasi." ucapnya melansir dari Instagram @narasinewsroom

Tak hanya itu, sikap yang diambil presiden juga membuat khawatir akan adanya ketidak netralan penyelenggaraan pemilu 2024.

Baca Juga : Perbedaan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup dan Terbuka, Simak Ulasannya!

"Ada yang mengungkapkan kekhawatiran tentang tidak netralnya penyelenggaraan pemilu," lanjutnya.

Hal ini berdampak pada caleg-caleg yang bisa saja mendapatkan perlakuan tidak adil hingga terjadi kecurangan.

Menurut pendapat Anies, setiap partai mempunyai hak untuk mencalonkan capres dan cawapresnya, serta mempunyai hak berkampanye dengan kesempatan yang sama.

Kendati demikian, Anies Baswedan berharap bahwa kekhawatiran tersebut tidak benar adanya, dan berharap bahwa pemilu akan berjalanan tetap seperti semula.

Baca Juga : Menteri PUPR Tanggapi Kritikan Anies Baswedan soal Pembangunan Jalan Era Jokowi dan SBY: Nggak Usah Berpolemik

"Kami berharap bahwa kekhawatiran-kekhawatiran itu tidak benar. Dan justru yang terjadi adalah pelaksanaan yang baik." pungkas Anies.

Ia berharap nantinya pelaksaan pemilu sesuai dengan prinsip demokrasi, jujur dan adil.

Presiden Jokowi Terlibat Cawe-cawe 

Sebelumnya, Presiden Jokowi memastikan terlibat cawe-cawe dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Kepastian Jokowi terlibat cawe-cawe ini kemudian membuat Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul selaku Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDI-P menyatakan bahwa Presiden RI tak akan melakukan intervensi terhadap Pemilu 2024.

Pacul memastikan bahwa Jokowi tak akan melakukan intervensi terhadap hasil pemilu 2023 terutama pemilihan presiden (pilpres).

Ia menilai bahwa Jokowi akan cawe-cawe sesuai dengan adab yang ada serta tidak berlebihan.

Baca Juga : Bukan Nasaruddin Umar, Ganjar Pranowo Sebut Nama Pendampingnya

Dikatakan olehnya definisi cawe-cawe dalam bahasa kosakata diksi Jawa artinya adalah akan ikut campur, ikut mewarnai.

Meski Jokowi telah memastikan cawe-cawe, Pacul menjelaskan bahwa Jokowi tidak boleh ikut campur dalam penetapan capres dan cawapres.

Menurutnya, hal itu merupakan urusan dan ranah partai politik.

Baca Juga : Survei SMRC, Ganjar Ungguli Prabowo, Anies Melorot

Meski begitu, Jokowi diyakini tetap menghendaki bahwa pemilihan presiden diserahkan oleh rakyat.

Di mana sesuai dengan peraturan perundang-undangan, usai KPU menetapkan, maka rakyat diperbolehkan untuk melakukan pemilihan.

Disisi lain, ia juga meyakini Presiden RI tidak memiliki keinginan untuk melakukan intervensi pada hasil Pemilu.

Jokowi Ambil Sikap Cawe-cawe

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengambil sikap cawe-cawe dalam urusan politik.

Dalam pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin, 29 Mei 2023, hal tersebut disampaikan oleh sejumlah pimpinan media nasional yang berlangsung selama sekitar dua 

Adapun tokoh yang hadir dalam pertemuan itu meliputi Pemimpin Redaksi TVOne Karni Ilyas, podcaster dan pegiat media sosial Helmi Yahya, serta General Manager News and Current Affairs Kompas TV Yogi Nugraha.

Baca Juga : Puan Bocorkan Sandiaga Uno Jadi Kandidat Cawapresnya Ganjar

Karni Ilyas menyampaikan bahwa Presiden Jokowi dikatakan tidak melanggar undang-undang dan bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk negara.

Presiden Jokowi mengaku akan tetap cawe-cawe demi bangsa dan negara.

Di mana cawe-cawe yang dimaksud terkait pemilu 2024 dengan alasan Indonesia hanya memiliki waktu selama 13 tahun ke depan demi menjadi negara maju.

Saat ini, Jokowi menyebut Indonesia berada di posisi upper middle income. Sedangkan, untuk menjadi negara maju, membutuhkan pendapatan per kapita berada di kisaran USD 10.000 per tahun atau sekitar Rp149 juta per tahun.

Baca Juga : Gibran Rakabuming Dipanggil Sekjen DPP PDIP Hari Ini, Imbas Ketemu Prabowo?

Pernyataan Jokowi soal cawe-cawe negara dalam Pemilu karena presiden ingin memastikan Pemilu diadakan serentak dan berkepentingan agar Pemilu berjalan dengan baik tanpa meninggalkan polarisasi.

Selain itu, Jokowi menginginkan agar Presiden ke depan dapat mengawal dan melanjutkan kebijakan strategis, seperti pembangunan IKN serta hilirisasi.

Tak hanya itu, Presiden RI itu juga berharap peserta pemilu dapat berkompetisi dengan fair.

Baca Juga : Artis Ramai-ramai Nyaleg lewat NasDem, Ada Penyanyi, Presenter hingga Pemain Sinetron

Istana Jelaskan Maksud dari Cawe-cawe

Presiden Bey Machmudin selaku Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden memaparkan terkait pengakuan Jokowi cawe-cawe jelang tahun pilpres.

Disampaikan bahwa penjelasan tentang cawe-cawe itu dilakukan untuk negara dalam pemilu dengan konteks, yakni Presiden Jokowi ingin memastikan Pemilu serentak 2023 dapat berlangsung secara demokratis, jujur, serta adil.

Ia juga menuturkan bahwa Jokowi berkepentingan untuk mengawal agar Pemilu 2024 dapat berjalan dengan baik dan aman, tanpa adanya meninggalkan polarisasi atau konflik sosial di masyarakat.

Baca Juga : KPU Bakal Izinkan Peserta Pemilu Punya 20 Akun Tiap Medsos untuk Kampanye

Selain itu, Jokowi menginginkan agar Presiden ke depan dapat mengawal dan melanjutkan kebijakan strategis, seperti pembangunan IKN serta hilirisasi.

Jokowi itu juga berharap peserta pemilu dapat berkompetisi dengan fair.

Sementara itu, cawe-cawe dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah ikut membantu mengerjakan atau membereskan, merampungkan, dan ikut menangani.

Cawe-cawe sendiri berasal dari bahasa Jawa yang sering digunakan dalam pertemuan non-formal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link