Beranda / Pemilu 2024

Bawaslu Turun Tangan soal Ganjar Muncul di Tayangan Azan TV, Dituding Politik Identitas!

Terasjakarta.id - Minggu, 10 September 2023 | 16:21 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo muncul di tayangan azan salah satu TV swasta. (foto: ist)

Penulis : Cahyono
Editor : Cahyono

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) turun tangan selidiki soal bakal capres PDIP Ganjar Pranowo muncul di tayangan azan TV swasta.

Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menuturkan pihaknya sedang melakukan kajian soal bacapres PDIP muncul di tayangan azan TV tersebut.

"Dilakukan kajian," kata Bagja saat dikonfimasi wartawan pada Minggu, 10 September 2023.

Baca Juga : Gibran Ogah Jadi Cawapres Ganjar,

Dia menjelaskan, hasil kajian Ganjar muncul di azan akan dipaparkan sekira tanggal 11-13 September 2023.

Menurutnya, Bawaslu memiliki waktu hingga 7 hari untuk melakukan kajian, soal dugaan pelanggaran Ganjar Pranowo.

"Kami masih punya waktu sampai Selasa minggu depannya lagi," tambahnya.

Kesempatan sebelumnya, Sekretaris PDIP Hasto Kristiyanto membantah Ganjar Pranowo masuk tayangan azan sedang berwudhu dan shalat bentuk politik identitas.

Baca Juga : Ganjar Pranowo Serahkan Remisi HUT ke-78 RI ke 8.031 Napi Jateng, Langsung Borong Produk Warga Binaan!

"Bukan politik identitas. Pak Ganjar Pranowo ini sosok yang religius. Religiusitasnya tidak dibuat-buat. Istrinya, Bu Siti Atikoh juga dari kalangan pesantren," kata Hasto di kawasan Senen, Jakarta Pusat pada Sabtu, 9 September 2023.

Sebaliknya, kata Hasto, Ganjar menjadi teladan bagi sesamanya dan hal ini patut mendapatkan apresiasi.

"Itu kan merupakan hal yang positif. Bagi umat Kristen mengajak ke gereja. Bagi umat Hindu di pura, itu merupakan sesuatu yang bagus," klaim Hasto.

Baca Juga : Golkar Usulkan Duet Prabowo-Gibran dan Ganjar-Ridwan Kamil di Pilpres 2024

Hasto menegaskan, Ganjar sudah religius sejak dulu. Sejak mengenyam bangku kuliah.

Dari itu, scene Ganjar sedang wudhu dan shalat di tayangan azan maghrib diyakini sesuatu yang alamiah.

"Kalau politik identitas itu kan politik yang tidak mencerdaskan kehidupan berbangsa dan politik yang miskin prestasi," tambah Hasto.

Hasto menyinggung bila contoh politik identitas secara nyata yakni saat Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017.

Baca Juga : Cak Imin Diajak Dukung Ganjar, Prabowo: Gus Jangan ke Mana-mana!

PDIP pun kata Hasto, berkomitmen untuk tidak menggunakan politik identitas dalam Pilpres ataupun Pilkada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link