Beranda / Travel
Australia Qantas Airlines Buat Penerbangan Terpanjang di Dunia Selama 20 Jam Non-stop
Terasjakarta.id - Selasa, 23 Mei 2023 | 16:50 WIB

Qantas Airlines Buat Penerbangan Terpanjang di Dunia selama 20 Jam Non-stop. (Foto: iStock)
Penulis : Syifa Lulu Aulia
Editor : Syifa Lulu Aulia
JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Maskapai penerbangan di Australia yaitu Australian Airlines Qantas akan merilis penerbangan tepanjang selama 20 jam non-stop dalam sebuah proyek, yakni "Project Sunrise".
Project tersebut akan menempuh rute penerbangan dari Bandara Sydney, Australia ke Bandara Haethrow London, Inggris.
Rute ini akan menempuh jarak sejauh 10.576 mill atau sekitar 17.020 kilometer pada tahun 2026.
Sebelumnya, kabar ini pertama kali diumumkan visinya pada tahun 2017, namun pandemi covid-19 menjadi pendorong prediksi peluncuran 2022.
Baca Juga : Persiapan KTT ASEAN 2023, Bandara dan Hotel di Labuan Bajo Sudah Siap
Dengan penerbangan yang panjang ini, nantinya para penumpang pesawat akan melihat matahari dua kali terbit.
Fenomena ini, akan dirasakan saat berada di dalam pesawat dengan rute penerbangan terpanjang dan melintasi zona waktu.
Dikutip dari AFAR, penerbangan dilakukan dengan pesawat tipe Airbus A350-100, yakni pesawat berbadan lebar dan terbesar di Industri penerbangan.
Baca Juga : Kantor Imigrasi Bandara Soekarno Hatta Perkenalkan Pegawai Baru Berbasis AI
Pesawat tersebut akan menampung sekitar 350 hingga 410 penumpang. Pesawat Project Sunrise hanya memiliki 238 kursi, termasuk 6 kursi untuk kategori first-class, 52 kursi untuk kategori kelas bisnis, 40 kursi kategori ekonomi premium, dan 140 kursi ekonomi.
Sementara itu, para penumpang nantinya dapat fasilitas untuk mengakses Wellbeing Zone di dalam pesawat.
Menurut Qantas Airlines, fasilitas ini akan menjadi ruang khusus untuk pergerakan ringan dengan self-service snack bar.
Namun hingga kini, pihak Qantas Airlines belum memberikan informasi terkait harga yang dikenakan, atau layanan seperti apa saja yang akan didapatkan penumpang nantinya.
Baca Juga : Bea Cukai Bandara Soetta Batasi Bawaan Penumpang, Cegah Baju Bekas Masuk Indonesia
Sebelumnya, John Grant mitra dari kelompok penerbangan MIDAS Aviation menjelaskan bahwa penerbangan terpanjang telah dioperasikan beberapa tahun lalu.
Qantas Airlines sebelumnya juga meluncurkan tute penerbangan panjang yang dimulai dari Perth, Australia ke London, Inggris yang telah terbukti banyak diminati.
Penerbangan ini dilakukan sejak tahun 2018, dengan panjang rute 9.000 mill atau sekitar 14.484 kilometer yang memakan waktu perjalanan selama 17 jam.
Baca Juga : Uji Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Segini Kecepatan yang Dihasilkan
Pada saat itu, Qantas Airlines menteapkan harga sekitar Rp17,2 juta untuk kategori kelas ekonomi.
Tak hanya itu, rute penerbangan terpanjang pada saat ini masih dipegang oleh Singapore Airlines dengan rute Bandara Changi Singapura ke Bandara Internasional John F Kennendy New York, dengan waktu tempuh 18 jam 40 menit dan panjang lintasa 15,425 kilomer.
Profesor teknik sipil di Georgia Institute of Technology, Laurie Garrow mengatakan bahwa perjalanan udara terus pulih dari pandemi covid-19, jika melakukan penerbangan lanjutakan maka akan berisiko karena kurangnya staf.
Baca Juga : Mengenal Perbedaan dari Terminal Tipe A, Tipe B, dan Tipe C, Apa Saja?
Hal ini berisiko lantaran akan mengakibatkan penerbangan yang tertunda hingga penumpang ketinggalan penerbangan lanjutan.
"Dengan lebih banyak pemberhentian, ada lebih banyak kemungkinan terjadi kesalahan," tuturnya.
Namun ia tidak mengantisipasi adanya maskapai yang melakukan penerbangan terpanjang, setelah Qantas Airlines.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
TERKINI
TERPOPULER
