Beranda / Jakarta Raya

Jokowi Soroti Kemacetan Jakarta Tak Kenal Waktu, Pemprov DKI Akan Berlakukan One Way

Terasjakarta.id - Kamis, 30 Maret 2023 | 20:09 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Jokowi soroti kemacetan di Jakarta tak kenal waktu, Pemprov DKI Jakarta akan berlakukan sistem satu arah atau One Way dan menutup 27 putaran balik atau U-Turn. (ist.)

Jokowi soroti kemacetan di Jakarta tak kenal waktu, Pemprov DKI Jakarta akan berlakukan sistem satu arah atau One Way dan menutup 27 putaran balik atau U-Turn. (ist.)

Penulis : Riza Alamas
Editor : Riza Alamas

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID-- Presiden Jokowi soroti kemacetan di Jakarta yang tak kenal waktu, mulai dari pagi hingga malam terus menjadi rutinitas di jalan-jalan ibu kota.

Menanggapi hal tersebut, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan DKI Jakarta sudah mengatur strategi untuk mengurai kemacetan di jalan-jalan Jakarta.

Kepala Dishub DKI, Syafrin Liputo pada Kamis (30/3) mengungkapkan bahwa Pemprov DKI jakarta terus berupaya untuk menangani permasalahan transportasi Jakarta secara komperhensif.

Baca Juga : Waktu Macet di Jakarta Bergeser Lebih Cepat, Hindari Jam-Jam Tersebut

Syafrin juga menambahkan upaya tersebut sesuai dengan arahan Pak Gubernur dan pihaknya telah menyusun strategi untuk mengatasi kemacetan tersebut.

Salah satu strategi yang diterapkan adalah dengan menutup 27 putaran balik atau U-Turn dan akan memberlakukan sistem satu arah di sejumlah ruas jalan.

Ia mengungkapkan sudah ada 14 U-Turn yang ditutup dari 27 U-Turn yang dijadwalkan akan ditutup, dan akan diberlakukan SSA atau Sistem Satu Arah pada 7 ruas jalan.

Selain itu, Syafrin juga mengatakan bahwa pihak Dishub DKI sedang berupaya untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas angkutan umum di Jakarta.

Baca Juga : Tol Cipali Jadi Titik Kemacetan Tertinggi Mudik Lebaran 2023

Salah satunya dengan pembangunan MRT yang diharapkan dapat menjadi tulang punggung moda transportasi umum di Jakarta.

Syafrin mengungkapkan visi Dishub DKI adalah akan menjadikan angkutan rel sebagai tulang punggung angkutan umum masal di Jakarta.

Selain itu dirinya juga mengharapkan nantinya pada pertengahan tahun 2023 akan ada operasional LRT Jabodetabek yang juga akan menambah kapasitas angkutan umum beserta jaringannya.

Baca Juga : Kemacetan Jakarta Bikin Rugi Negara Rp100 T, Solusi Apa yang Disiapkan Pemerintah? 

Syafrin juga menghimbau bagi warga Jakarta agak dapat beralih ke angkutan umum, karena berdasarkan data, pengguna angkutan umum seperti Transjakarta tercatat lebih rendah dibandingkan tahun 2020 lalu.

Dirinya juga mengungkapkan alasan penggunaan angkutan umum dirasa belum optimal karena sesuai hasil evaluasi Dishub DKI bahwa penumpang Transjakarta hanya tercatat 800 penumpang per harinya.

Hal ini mengartikan dengan jumlah penumpang tersebut, capaian tersebut masih jauh dari capaian penumpang Transjakarta pada awal tahun 2020 yang sempat menyentuh angka 1 juta 60 ribu penumpang per harinya.

Presiden Jokowi ikut menyoroti kemacetan di Jakarta dengan menyatakan bahwa di DKI Jakarta selalu macet, bahkan kemacetan tersebut seakan tidak mengenal waktu.

Baca Juga : Viral! Kemacetan 22 Jam di Jambi, Gubernur Jambi Stop Aktivitas Truk Batu Bara

Jokowi mengungkapkan bahwa alasan kemacetan tersebut terjadi karena pembangunan perkeretaapian di Jakarta dalam menunjang mobilitas masyarakat terlambat sekitar 30 tahun.

Meskipun MRT sudah dibangun, namun hanya satu jalur dan LRT belum juga jalan, sehingga warga Jakarta selalu merasakan macet baik itu pagi, siang, sore, hingga malam hari.

Jokowi juga mengungkapkan bahwa jalur kereta api menjadi moda transportasi yang sangat dasar dan paling murah untuk dibangun guna menghubungkan satu kota, provinsi, hingga kabupaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link