Beranda / Jakarta Raya

Jakarta Naik ke Peringkat 29 Kota Termacet di Dunia, Dishub DKI Tutup 22 Putaran Balik

Terasjakarta.id - Rabu, 5 April 2023 | 20:17 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Indeks kemacetan DKI Jakarta naik ke peringkat 29 kota termacet di dunia. (ist)

Indeks kemacetan DKI Jakarta naik ke peringkat 29 kota termacet di dunia. (ist)

Penulis : Cahyono
Editor : Cahyono

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengungkapkan, indeks kemacetan DKI Jakarta naik ke peringkat 29 kota termacet di dunia.

Padahal, kata Syafrin, berdasarkan riset TomTom InterInternational, sebelumnya Jakarta berada di peringkat 46 kota termacet.

"Basisnya itu sekarang rata-rata kemacetan Jakarta di 53 persen," ujar Syafrin, Rabu 5 April 2023.

Baca Juga : Waktu Macet di Jakarta Bergeser Lebih Cepat, Hindari Jam-Jam Tersebut

Adapun Jakarta dan Manila di Filipina jadi kota di Asia Tenggara yang masuk 50 besar indeks kemacetan berdasarkan peringkat TomTom.

Meski begitu, Jakarta lebih baik bila dibandingkan indeks di Manila duduk di peringkat sembilan dengan rata-rata waktu tempuh per 10 kilometer mencapai 27 menit.

Untuk diketahui, pada 2020, indeks kemacetan di Jakarta sempat berada di peringkat ke-31 dan kian membaik pada 2021 yakni di peringkat ke-46.

Namun, tahun 2023, Jakarta naik peringkat ke posisi 29 kota termacet di dunia.

Baca Juga : Fakta Sapi Berkeliaran di Tol Cengkareng sampai Bikin Macet

Syafrin Liputo berharap, berbagai upaya yang dilakukan dapat menekan angka kemacetan DKI Jakarta.

Salah satu upaya menekan kemacetan yakni dengan menutup putaran balik atau u-turn di 32 titik.

“Yang sudah dieksekusi kemarin 22 titik dan sekarang sedang kami lakukan kajian terkait efektivitasnya,” ucap Syafrin.

Baca Juga : Ada Penukaran Tiket Konser BLACKPINK di GBK, Awas Macet!

Adapun penutupan u-turn atau putaran balik di Jakarta akan dilakukan secara bertahap dan hasilnya akan dievaluasi secara berkala.

Macet Jakarta Dapat Sebabkan Serangan Jantung dan Kematian Dini

Macet di Jakarta dapat menyebabkan serangan jantung dan kematian dini.

Pasalnya, dengan duduk terlalu lama di kendaraan roda dua maupun roda empat dapat mengurangi aktivitas otot besar pada kaki dan punggung.

Baca Juga : Macet Jakarta Dapat Sebabkan Serangan Jantung dan Kematian Dini, Haruskah WFH Lagi?

Melansir dari WebMD yang melakukan penelitian dengan 100 ribu partisipan dari 21 negara selama 10 tahun, terlalu banyak duduk menyebabkan meningkatkan risiko penyakit jantung dan kematian dini.

Saat ini, pasca Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dicabut oleh pemerintah, jalanan Ibu Kota kembali macet.

Masyarakat dapat duduk di atas kendaraannya selama berjam-jam karena terjebak macet Jakarta saat jam sibuk.

Baca Juga : Akses Tol Jatikarya Diblokir Warga, Alternatif Cibubur Macet Parah

Dan ini dapat menyebabkan risiko tinggi serangan jantung hingga kematian dini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link