Beranda / Jakarta Raya
Asal Usul Nama Daerah di Jakarta Pusat, Anak Milenial Ibu Kota Wajib Tahu!
Terasjakarta.id - Rabu, 26 Juli 2023 | 15:40 WIB
Penulis : Guruh Nara Persada
Editor : Guruh Nara Persada
JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Pemberian nama daerah bukanlah serta merta hanya asal diberikan saja.
Pemberian nama satu daerah biasanya berdasarkan adanya cerita sejarah atau tokoh yang berpengaruh di wilayah tersebut pada zama dahulu.
Sehingga tidak heran bila pemberian nama suatu wilayah kerap dikaitkan dengan nama tokoh maupun nama-nama yang identik dengan sesuatu yang ada di wilayah itu.
Baca Juga : PIK 2 Diusulkan Masuk Wilayah Kepulauan Seribu, Heru Budi: Boleh-Boleh Saja
Misalnya saja wilayah yang kerap dinamakan dengan istilah perkebunan buah yang dikemudian hari menjadi nama sebuah wilayah. Misalnya Kebon Jeruk di Jakarta Barat dan lainnya.
Hal yang sama juga terjadi di wilayah Jakarta Pusat.
Berikut asal usul beberapa nama daerah di Jakarta Pusat yang wajib Anda tahu berdasarkan sumber dari Dinas Kominfotik Pemkot Jakarta Pusat.
1. Kwitang
Wilayah yang dahulu terkenal dengan banyaknya pedagang buku bekas dahulu sebagian tanahnya dikuasai dan dimiliki oleh tuan tanah bernama Kwik Tang Kiam.
Baca Juga : Antisipasi El Nino, Heru Budi Bakal Gelontorkan Bansos DKI dan Jaminan Sosial Rp17,8 Triliun
Orang Betawi dahulu menyebut daerah itu sebagai Kampung si Kwi Tang dan akhirnya kini dinamai Kwitang.
2. Karet Tengsin
Tidak jauh berbeda dengan Kwitang, penamaan daerah Karet Tengsin juga dihubungkan dengan nama seorang tokoh.
Penamaan Karet Tengsin tersebut diambil dari nama seorang konglomerat Tiong Hoa yaitu Tang Teng Sien.
Baca Juga : Heru Budi Hartono Minta Fasilitas Persalinan di RSUD Kepulauan Seribu Ditambah
Tang Teng Sien adalah pemilik kebun karet yang luasnya berhektar-hektar.
Sehingga oleh penduduk setempat konglomerat tersebut kerap disapa Tengsing.
Sehingga jadilah daerah itu yang kini dikenal dengan daerah Karet Tengsin.
3. Kemayoran
Asal-usul nama Kemayoran diyakini diambil dari nama sebuah tempat tinggal yang dimiliki Isaac de L'Ostale de Saint Martin yang merupakan anggota ekspedisi militer VOC berpangkat mayor.
Baca Juga : DPRD DKI Protes Dana KJP Rp197 Miliar Belum Dicairkan, Heru Budi Bilang Begini
Saking besar dan megahnya rumah yang dimilikinya tersebut kerap menjadi perhatian masyarakat berkunjung untuk melihat.
Warga sekitarpun kemudian menyebut kawasan tersebut dengan sebutan Mayoran. Perlahan lafal tersebut itu berubah menjadi Kemayoran yang dikenal sampai sekarang.
4. Bendungan Hilir
Pada masa lampau pemerintahan Hindia Belanda banyak membangun bendungan-bendungan.
Baca Juga : Duh! 36.000 Balita di Jakarta Rawan Stunting, Menkes Budi Gunadi Turun Tangan
Pembangunan infrastruktur tersebut dilakukan sebagai upaya pemerintahan pada saat itu menangani banjir yang kerap merendam wilayah Hindia Belanda sekaligus persediaan cadangan air bersih.
Salah satu bendungan yang dibangun berada di wilayah Kecamatan Tanah Abang yang letaknya di hilir.
Sehingga berdasarkan cerita sejarah tersebut wilayah yang berada di tengah kota Jakarta kini dinamai Bendungan Hilir.
Baca Juga : Heru Budi Bilang Pendapatan Daerah Jakarta hanya Terealisasi 86,5 Persen dari Target
Demikian beberapa asal usul nama daerah di Jakarta Pusat.
Semoga menambah pengetahuan Anda tentang Jakarta!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News