Beranda / Jakarta Raya

BBPOM di Jakarta Gelar Advokasi Keamanan Pangan, Ajak Masyarakat Sadar Pangan Aman

Terasjakarta.id - Rabu, 20 Maret 2024 | 20:15 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
BBPOM di Jakarta Gelar Advokasi Keamanan Pangan

BBPOM di Jakarta menggelar advokasi keamanan pangan dengan mengajak masyarakat di Jakarta Barat sadar pangan aman. (Foto: Terasjakarta.id)

Penulis : Adinda Salsabila
Editor : Adinda Salsabila

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Jakarta menggelar advokasi keamanan pangan.

BBPOM di Jakarta bersama Pemerintah Kota Jakarta Barat berkolaborasi dalam mengoptimalkan pelaksanaan program Keamanan Pangan terpadu di wilayah Jakarta Barat tahun 2024.

Kepala BBPOM di Jakarta, Sofiyani Chandrawati Anwar menyampaikan bahwa program Keamanan Pangan Terpadu adalah program prioritas nasional 2024 yang dilaksanakan secara terpadu.

Baca Juga : Intensifikasi Pengawasan Kosmetik, BBPOM di Jakarta Temukan 27 Produk Tak Penuhi Ketentuan Mutu dan Keamanan

Di mana pelaksanaannya melibatkan stakeholder terkait di wilayah Jakarta.

Tahun 2024 ini, Jakarta Barat menjadi wilayah yang terpilih dalam mengintervensi keamanan pangan.

Menurutnya, kehadiran program ini menjadi salah satu upaya bersama dalam mengatasi persoalan stunting.

Jakarta Barat disebut oleh Sofiyani menjadi salah satu dengan kasus stunting yang cukup tinggi.

Baca Juga : Kolaborasi BBPOM di Jakarta dan Walikota Jakbar Tangani Stunting di Program Prioritas Nasional Keamanan Pangan

Sehingga, diperlukannya intervensi dan advokasi terpadu agar persoalan kasus tersebut bisa ditangani secara tepat.

"Intervensinya berkeliling, tahun kemarin di Jakarta Utara, kemudian tahun 2019 di Jakarta Selatan. Sekarang, terkait dengan salah satunya adalah intervensi stunting," kata Sofiyani di Hotel Aston Kartika Grogol pada Selasa, 19 Maret 2024.

"Jadi angka stunting di Jakarta Barat, maka lokasi intervensi di Jakarta Barat," sambungnya.

BBPOM di Jakarta Gelar Advokasi Keamanan Pangan. (Foto: Terasjakarta.id)

Selain stunting, kepadatan jumlah penduduknya di Jakarta Barat juga menimbulkan persoalan kesehatan lain, seperti kasus diare dan lainnya yang masih menjadi 'PR' bersama untuk diselesaikan.

Adapun tujuan dari pelaksanaan program Keamanan Pangan terpadu ini adalah untuk mengunggah dan membangun komunitas desa, komunitas pasar, dan komunitas sekolah agar dapat berdaya, berpartisipasi, dan mandiri dalam pembinaan serta pengawasan keamanan pangan di komunitasnya masing-masing.

Dalam pelaksanaan program ini, BBPOM di Jakarta mengusung intervensi keamanan pangan dalam tajuk Gerakan Masyarakat Sadar Pangan Aman (Germas Sapa).

Dijelaskan Sofiyani sebanyak tiga kegiatan dari intervensi keamanan yang dilaksanakan, di antaranya meliputi:

  • Program desa/kelurahan pangan aman
  • Program pangan jajanan anak usia sekolah (PJAS) aman
  • Program pasar pangan aman berbasis komunitas

Sofiyani berharap dengan adanya intervensi keamanan pangan yang dilaksanakan di wilayah Jakarta Barat tahun 2024 bisa menciptakan komunitas yang bisa membuat masyarakat sadar akan keamanan pangan.

Masyarakat mampu mengetahui bahwa terkait pengawasan dan keamanan makanan bukan hanya menjadi tanggung jawab BPOM dan pemerintah, melainkan bersama.

"Dengan intervensi ini semoga masyarakat terbentuk komunitas yang nantinya membuat masyarakat sadar karena pengawasan dan keamanan makanan yang aman dan bermutu menjadi tugas seluruhnya," tuturnya.

"Masyarakat wajib tahu mengetahui makanan yang aman dan bermutu," sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link