Beranda / Pemilu 2024

Zulhas Bilang Elektabilitas Prabowo Naik karena Sering Diajak Blusukan oleh Jokowi

Terasjakarta.id - Senin, 3 April 2023 | 01:00 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Zulkifli Hasan mengatakan, elektabilitas Prabowo Subianto naik karena sering diajak-ajak Presiden Jokowi blusukan. (ist)

Zulkifli Hasan mengatakan, elektabilitas Prabowo Subianto naik karena sering diajak-ajak Presiden Jokowi blusukan. (ist)

Penulis : Cahyono
Editor : Cahyono

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengatakan, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto naik karena sering diajak blusukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke daerah. 

"Tidak heran kalau Pak Prabowo panen padi sama Pak Jokowi survei naik Pak. Jadi kalau ikut yang auranya lagi naik kita kebawa Pak," kata Zulkifli Hasan di acara 'Silaturahmi Ramadhan bersama Presiden RI' yang digelar di Kantor DPP PAN, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu 2 April 2023.

Menanggapi hal itu, Jokowi berfikir hal itu sebuah kode bahwa Ketua Umum PAN juga ingin diajak blusukan ke daerah agar elektabilitasnya naik di Pemilu 2024.

Baca Juga : Saat Jokowi dan Prabowo Saling Sanjung soal Elektabilitas Naik Depan Para Ketum Partai

"Saya hanya berfikir ini jangan-jangan Pak Zul minta diajak gitu. Udah Minggu besok nanti 3 kali dengan saya udah. Bukan minggu besok, bulan besok," jawab Presiden Jokowi. 

Presiden Jokowi pun meminta agar tidak dilibatkan dalam urusan pencalonan presiden (Capres) di Pilpres 2024.

Jokowi menyebutkan bahwa Pilpres itu urusan partai politik atau koalisi partai.

“Jadi yang namanya pilpres itu urusannya partai, atau gabungan partai (koalisi), jangan presiden itu diikutkan," ujar Jokowi. 

Baca Juga : Jokowi Minta Tak Dilibatkan dalam Urusan Capres: Dikit-dikit Bilang Sudah Direstui Presiden

Jokowi juga menyesalkan ada ketua partai yang menyebut pencapresan atau membangun koalisi sudah direstui presiden. 

"Tapi sering ketua partai ini dikit-dikit bilang sudah direstui presiden. Enggak ada hubungannya, apalagi kalau datang ke saya, dalam membangun koalisi, semuanya sudah disetujui presiden. Urusannya apa?” jelas Jokowi.

Namun, Jokowi tidak menolak apabila ada utusan partai yang menemui dirinya untuk meminta masukan terkait pencapresan. 

Baca Juga : Soal Koster-Ganjar Tolak Timnas Israel, Jokowi Bilang Ini Negara Demokrasi

“Ya kalau saya ditanya saya jawab, 'Pak, bapak setuju enggak, Pak Prabowo jadi capresnya?', ya saya kalau ditanya saya jawab, kalau saya setuju ya saya ngomong setuju, kalau enggak ya enggak,” ujar Jokowi diiringi tawa. 

“Kalau setuju, ya setuju, mantap begitu. Jadi kalau saya ditanya. Enggak ditanya ya saya diam-diam saja,” kata dia lagi.

Jokowi juga menegaskan apabila koalisi yang sudah terbentuk sekarang ini karena usaha dari masing-masing partai, bukan karena restu dirinya.

“KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) itu kan terbentuk karena pertemuannya Pak Airlangga, Pak Zulhas sama Pak Mardiono, terbentuk, baru datang ke saya, 'Pak, saya mohon restu', kalau saya ditanya itu ya saya restui. Pak Prabowo sama Cak Imin, Gerindra dan PKB, juga sama,” terang Jokowi.

Baca Juga : Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-23, Jokowi Sedih dan Kecewa 

Adapun dalam acara Silaturahmi Ramadhan bersama Presiden RI itu turut dihadiri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto, Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link