Beranda / Pemilu 2024

Soal Gibran, Prabowo Subianto Sebut Dinasti Politik Sudah Biasa: Enak Aja Kalau Kita Enggak Boleh

Terasjakarta.id - Rabu, 25 Oktober 2023 | 10:40 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link

Warga Solo disebut ramai-ramai dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024. (ilustrasi: terasjakarta.id)

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Pencalonan Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres dampingi Prabowo Subianto menjadi isu panjang.

Gibran sempat dituding dan dilaporkan ke KPK karena diduga melakukan KKN dan adanya dinasti politik.

Laporan tersebut juga ditujukan pada Presiden Jokowi dan Ketua MK Anwar Usman yang merupakan paman Gibran.

Baca Juga : Prabowo-Gibran Pakai Kemeja Biru Senda Daftar ke KPU: Sejuk dan Damai

Pelaporan tersebut dilayangkan karena Gibran dianggap sebagai sosok yang diuntungkan dari keputusan MK.

Keputusan tersebut adalah soal batas usia capres-cawapres yang memperbolehkan seorang di bawah usa 40 tahun mencalonkan diri di Pilpres.

Syaratnya orang tersebut pernah memiliki pengalaman sebagai kepala daerah.

Isu politik dinasti kemudian mencuat ketika anggota keluarga Presiden Jokowi kini seolah mendapatkan akses patas untuk naik ke jabatan tinggi pemerintahan.

Baca Juga : Prabowo-Gibran Daftar ke KPU Hari Ini, Bakal Naik Kuda dan Ada Arak-arakan Tari Tradisional

Termasuk Bobby Nasuition, Wali Kota Medan yang merupakan menantu Jokowi.

Serta Kaesang Pangarep yang kini menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Menanggapi hal tersebut, Prabowo Subianto menyebut bahawa politk dinasti adalah hal yang biasa.

Baca Juga : CATAT Rute Pengalihan Lalu Lintas Pagi Ini Jelang Pendaftaran Prabowo-Gibran ke KPU

Dirinya justru heran mengapa Gibran saat ini justru mendapatkan banyak ujaran kebencian.

“Saya sekarang bersama dengan Mas Gibran, anak muda, ada yang mengatakan dinasti politik. Dinasti di politik dan di semua bidang kehidupan, ya dinasti itu biasa,” ucap Prabowo.

Prabowo menyampaikan keheranannya itu saat berpidato di acara deklarasi dukungan PSI di Jakarta, Selasa, 24 Oktober 2023.

Prabowo menyebut bahwa dirnya juga merupakan cucu Sumitro Djoyohadikusumo, ekonom dan politisi Indonesia.

Baca Juga : Simak Rekayasa Lalu Lintas Hari ini saat Pendaftaran Prabowo-Gibran di KPU

Bahkan kakek Prabowo adalah Margono Djoyohadikusumo yang merupakan pendiri Bank Negara Indonesia.

Meski merupakan keturunan sosok berpengaruh di Indonesia, Prabowo mengaku bahwa capaiannya kini merupakan buah kerja kerasnya.

Prabowo bangga karena bisa memiliki kontribusi pada negara.

Baca Juga : Gibran Jadi Cawapres, PSI Resmi Dukung Prabowo di Pilpres 2024: Ojo Rungkad!

Menurutnya kualitas seorang negarawan dinilai dari apa yang bisa pribadi seseorang berikan pada bangsa dan negara.

Selain soal dinasti politik, usia Prabowo-Gibran juga dikatakan tak sesuai.

Prabowo dinilai terlalu tua sementara Gibran justru terlalu muda untuk Pilpres 2024.

Isu-isu ini dianggap oleh Prabowo sebagai alat untuk mencari celah kelemahan pasangan Pilpres 2024 ini.

Baca Juga : Prabowo Subianto-Gibran Pastikan Bakal Daftar ke KPU 25 Oktober Nanti, Mengapa Mepet?

“Yang satu terlalu muda, satu terlalu tua, jadi yang benar yang mana? Yang benar lo aja. Kalau lo boleh, Kalau kita enggak boleh? Enak aja,” terang Prabowo tegas.

Pada pidatonya di PSI, Prabowo mengajak para pendukungnya untuk tak mempedulikan isu-isu yang beredar.

Sang Menhan mengimbau agar masyarakat fokus pada pemilihan yang baik.

“Bukan Prabowo sebagai individu, bukan Gibran sebagai individu. Prabowo sebagai simbol, Gibran sebagai simbol, dua kekuatan merah putih menjadi satu,” tegas Prabowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link