Beranda / Pemilu 2024

Wapres Ma'ruf Amin Pilih Netral saat Jokowi Bilang Presiden Boleh Memihak di Pemilu

Terasjakarta.id - Kamis, 25 Januari 2024 | 17:07 WIB

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link
Wapres Maruf Aminpilih bersikap netral di Pemilu 2024. (foto: ist)

Wapres Maruf Aminpilih bersikap netral di Pemilu 2024. (foto: ist)

Penulis : Cahyono
Editor : Cahyono

JAKARTA, TERASJAKARTA.ID - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin memilih bersikap netral ata tidak memihak di Pemilu 2024.

Hal itu dikatakan Ma'ruf menanggapi ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut presiden boleh memihak dan kampanye di Pemilu.

Ma'ruf menegaskan, soal pilihannya di Pemilu 2024 adalah urusan hati.

Baca Juga : Jokowi Ungkap Presiden dan Menteri Boleh Kampanye dan Memihak di Pilpres, Ini Aturannya!

Jadi dia tak mau mengumbar ke publik siapa pasangan calon presiden dan wakil presiden yang dia dukung.

"Saya sudah memposisikan diri untuk bersikap netral, tidak memihak, saya bilang saya netral. Perkara nanti pilihan saya, saya akan tuangkan nanti saya pada waktu 14 Februari dan tidak boleh ada yang tahu," tutur dia dilansir dalam tayangan YouTube Wapres RI pada Kamis, 25 Januari 2024.

Ma'ruf mengatakan soal ucapan Jokowi presiden boleh memihak biar publik yang menilai.

Baca Juga : Jokowi Bilang Presiden Boleh Memihak di Pilpres, TKN Contohkan Obama Kampanyekan Hillary

"Soal presiden sudah jelas ya, aturannya boleh, ada yang tidak setuju ada yang setuju, silakan saja. Nanti urusannya itu publik aja," katanya.

Sebelumnya, Jokowi menegaskan Presiden hingga menteri boleh kampanye dan memihak salah satu paslon di Pilpres.

Menurutnya, hal itu merupakan hak politik masing-masing.

Baca Juga : Prabowo Sebut Jokowi Bakal Resmikan Rumah Sakit Militer Terbesar di ASEAN

"Yang paling penting, presiden itu boleh loh kampanye, presiden boleh loh memihak. Boleh," kata Jokowi di Pangkalan TNI AU Halim pada Rabu, 24 Januari 2024.

"Tapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara. Boleh, kita ini pejabat publik sekaligus pejabat politik, masa begini nggak boleh, berpolitik boleh, menteri juga boleh," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

SHARE
Share Whatsapp Share Facebook Share Twitter Share Link